Drone Emprit Ungkap Warganet Legawa dengan Hasil Quick Count

CNN Indonesia
Kamis, 15 Feb 2024 06:31 WIB
Ilustrasi. Netizen menanggapi hasil quick count dengan emosi beragam. (iStockphoto/metamorworks)
Jakarta, CNN Indonesia --

Meski masih banyak dugaan kecurangan, lembaga analisis media sosial Drone Emprit mengungkap fakta bahwa netizen cenderung 'nerimo' hasil hitung cepat atu quick count siapa pun pemenangnya.

Hal ini berdasarkan analisis emosi terhadap quick count di lalu lintas unggahan di Twitter atau X, TikTok, Instagram, Facebook, dan YouTube pada Rabu (14/2).

"Paling besar adalah emosi 'joy' atau senang," ungkap Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi dalam unggahannya di Twitter, Kamis (15/2).

Menurut sejumlah hasil hitung cepat dari Litbang Kompas, LSI, PRC, Poltracking, Charta Politika dengan data di atas 80 persen, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming meraih suara di atas 57 persen.

Sementara, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di sekitar 24 persen dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di kisaran 16 persen.

Drone Emprit memerinci kategori emosi terbesar adalah 'Joy' (Senang) mencapai 3.900 unggahan. Emosi ini terkait dengan ucapan selamat buat pasangan calon Prabowo-Gibran menang 1 putaran serta Terima kasih kepada Anies-Ganjar sudah capres yang fair.

Kedua, 'Trust' (Percaya) dengan 1.500 unggahan. Isinya terkait keyakinan bahwa quick count hanya survey. Ada pula soal ucapan Ganjar bahwa "yakin suara saya hanya segitu?", serta narasi yang menyebut quick count untuk memaksa rakyat percaya hasil KPU.

Ketiga, 'Anticipation' (Antisipasi) yang mencapai 425 postingan. Kategori emosi ini terkait dengan antisipasi soal kemungkinan kecurangan pemilu.

Tetap terima

Drone Emprit mengungkap legawa atau kerelaan para pendukung paslon yang kalah dalam hasil quick count ditunjukkan pula dalam kategori 'Top Tweet' dan peta kicauan terkait hasil hitung cepat.

Ismail menyebut lima kicauan atau tweet teratas tentang quick count semua berasal dari pendukung paslon nomor urut 1.

"Ada yang menerima dan pasrah, mau tutup akun, mempertanyakan update angka di QC. Ini menandakan pendukung yang paslonnya kalah, meski tidak suka dengan situasi ini, tetap bisa menerima informasi dari QC," simpulnya.

Selain itu, percakapan tentang quick count banyak dilakukan oleh pendukung paslon nomor urut 1, paslon nomor urut 3, media, dan pihak netral.

"Mereka meski merasakan kekalahan, tetap menganggap QC ini jadi referensi penting, suka atau tidak suka," lanjut Ismail.

(tim/arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK