RI Masih 'Basah', Cek Daftar Daerah Potensial Kena Cuaca Ekstrem

CNN Indonesia
Jumat, 16 Feb 2024 07:54 WIB
Salah satu TPS di Jakarta kebanjiran usai hujan. Simak daftar wilayah terancam cuaca ekstrem pemicu banjir. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Masih aktifnya sejumlah fenomena atmosfer pemicu hujan lebat membuat banyak provinsi masih terancam cuaca ekstrem sepekan ke depan.

"Pada sepekan ke depan sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam Prospek Cuaca Seminggu ke Depan Periode 16–22 Februari.

Lembaga tersebut pun mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem buat sejumlah wilayah.

"PERINGATAN DINI: Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (putingbeliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya."

"Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu ke depan," lanjut BMKG.

Berikut rincian wilayah dan waktunya:

16–17 Februari

Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, JawaTengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur;

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua.

18–19 Februari

Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Papua.

20–22 Februari

Aceh, Sumatra Barat, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Papua.

Fenomena atmosfer lokal dan global

BMKG mengungkap beberapa fenomena atmosfer yang signifikan memicu hujan di banyak wilayah itu.

Pertama, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial di sebagian besar wilayah Sumatra bagian utara hingga tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat dalam sepekan ke depan.

Kedua, gelombang atmosfer Kelvin yang diprediksi aktif di wilayah Sumatra Selatan, Kalimantan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua dalam sepekan ke depan.

Ketiga, Bibit Siklon Tropis 93S masih berada di di Australia bagian utara. Sistem ini membentuk daerah konvergensi di Laut Arafuru dan di sekitar Bibit Siklon Tropis 93S.

Efeknya, memicu peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Laut Arafuru hingga Australia bagian utara dan daerah konfluensi atau pertemuan angin yang memanjang dari Laut Flores hingga Laut Arafuru.

Keempat, Sirkulasi Siklonik di Samudra Hindia sebelah barat Aceh, yang membentuk daerah konvergensi di Samudera Hindia sebelah barat Aceh, Selat Malaka, dan Sumatra Selatan.

Daerah konvergensi lain memanjang di Laut Natuna, Lampung, Laut Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Selat Makassar, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

Daerah konfluensi lain berada dari Laut Jawa hingga Laut Arafuru.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang lowlevel jet/konvergensi/konfluensi tersebut."

(tim/arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK