Pakar Bicara Potensi Dahsyat Sora, AI Pembuat Video Realis

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Feb 2024 07:57 WIB
Sora, kecerdasan buatan kreator video dari OpenAI, disebut punya potensi 'tak terbatas' yang bisa dimanfaatkan buat hal positif dan sebaliknya.
Salah satu karya Sora, kecerdasan buatan kreator video dari OpenAI. (Foto: Openai)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Sora, kecerdasan buatan kreator video dari OpenAI, punya potensi mengubah industri hingga memicu kehilangan pekerjaan.

Pada Jumat (16/2), OpenAI, lewat akun Twitter-nya, memperkenalkan sistem AI terbarunya, Sora, yang diambil dari kata dalam bahasa Jepang yang berarti langit.

Tim ahli di balik teknologi ini, termasuk peneliti Tim Brooks dan Bill Peebles, memilih nama tersebut karena "membangkitkan gagasan tentang potensi kreatif yang tidak terbatas."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OpenAI dan Sam Altman sang CEO pun memamerkan sejumlah karya Sora yang keluar imbas satu kalimat atau satu alinea tulisan perintah atau prompt. Bentuknya, video yang amat riil bak hasil syuting.

Dalam sebuah wawancara, tim ahli OpenAI mengatakan perusahaan belum merilis Sora ke publik karena masih berupaya memahami bahaya sistem tersebut.

OpenAI membagikan teknologi tersebut lebih dulu kepada sekelompok kecil akademisi dan peneliti luar lainnya yang akan mengetesnya sebagai bagian dari "tim merah", sebuah istilah untuk upaya mencari celah penyalahgunaan teknologi.

"Tujuannya di sini adalah untuk memberikan gambaran tentang apa yang akan terjadi, sehingga masyarakat dapat melihat kemampuan teknologi ini - dan kami dapat memperoleh masukan," kata Brooks.

Para pakar dan pengamat pun mewanti-wanti sejumlah potensinya. Berikut rincian potensi itu:

Hoaks pemilu

Oren Etzioni, profesor di University of Washington dengan spesialisasi AI, mengatakan alat ini bisa menjadi cara cepat dan murah untuk menciptakan disinformasi online sekaligus semakin sulit untuk dikenali kepalsuannya.

"Saya benar-benar takut hal semacam ini akan mempengaruhi pemilu yang diperebutkan secara tipis," kata dia, yang juga merupakan pendiri True Media, organisasi nirlaba yang berupaya mengidentifikasi disinformasi online dalam kampanye politik, dikutip dari The New York Times.

OpenAI mengaku sudah menandai video yang diproduksi oleh sistem Sora dengan tanda air (watermark) yang mengidentifikasi video tersebut dibuat oleh AI.

Namun, perusahaan juga mengakui tanda air itu dapat dihilangkan dan membuat karya itu sulit dikenali.

PHK

Pihak lainnya mewanti-wanti soal potensi Sora memicu efek yang sama seperti pendahulunya yang adalah sistem AI penghasil foto, yakni DALL-E hingga Midjourney.

Selain mempersulit identifikasi disinformasi online, platform-platform ini membuat banyak seniman digital mengeluhkan sulitnya mendapatkan pekerjaan.

"Kami semua tertawa di 2022 ketika Midjourney pertama kali keluar dan berkata, 'Oh, itu lucu'," kata Reid Southen, seniman konsep film di Michigan.

"Sekarang orang-orang kehilangan pekerjaan karena Midjourney," keluhnya.

Ubah industri konten

Analis senior di firma riset pasar ABI Research Reece Hayden mengatakan keunggulan Sora berupa durasi dan akurasi bisa berdampak besar pada pasar hiburan digital.

Bentuknya, konten baru yang dipersonalisasi yang bisa disalurkan ke semua kanal.

"Salah satu kasus penggunaan yang jelas ada di TV; membuat adegan pendek untuk mendukung narasi," Hayden mencontohkan, melansir CNN.

"Modelnya masih terbatas, tapi menunjukkan arah pasar."

[Gambas:Video CNN]



(tim/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER