6 Fakta Satelit Merah Putih 2, Kapasitas Hingga Misi

CNN Indonesia
Rabu, 21 Feb 2024 18:01 WIB
Satelit Merah Putih 2 yang sukses diluncurkan ke luar angkasa pagi ini punya beragam fakta unik. Simak rinciannya berikut.
Satelit Merah Putih 2 dilepaskan ke orbit, Rabu (21/2) pagi. (Foto: SpaceX)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Satelit Merah Putih 2 yang diluncurkan ke luar angkasa dini hari tadi punya beragam fitur dan sasaran pelanggan khusus. Apa saja?

Peluncuran itu dilakukan dari Cape Canaveral, Florida, AS, pada Selasa (20/2) pukul 15.11 waktu setempat atau Rabu (21/2) pukul 03.11 WIB.

"Alhamdulillah, Satelit Merah Putih 2 telah berhasil diluncurkan hari ini dengan lancar. Ini merupakan milestone penting bagi TelkomGroup khususnya dalam mendukung terwujudnya pemerataan akses konektivitas di seluruh Indonesia bahkan di daerah 3T," kata Direktur Utama Utama Telkom Ririek Adriansyah dari Florida, dikutip dari siaran persnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa saja keunikan satelit ini? Simak fakta-fakta berikut:

Nebeng SpaceX


Satelit Merah Putih 2 menggunakan kendaraan peluncur satelit roket Falcon 9 milik SpaceX, perusahaan punyanya orang terkaya dunia versi Forbes Elon Musk.

Roket ini merupakan jenis wahana ulang alik alias bisa dipakai ulang lantaran bisa mendarat kembali dengan kendali kontrol alias tak terbuang begitu saja ke lautan usai digunakan.

Alhasil, peluncuran Satelit Merah Putih 2 pun jadi misi ke-300 buat roket tersebut.

Kapasitas dan jangkauan

Satelit Merah Putih 2 merupakan satelit ke-11 sekaligus satelit pertama TelkomGroup yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) atau yang juga dikenal dengan broadband satelit.

Satelit ini diluncurkan dengan roket Falcon 9 dan akan menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113 BT).

Dengan kapasitas hingga 32 Gbps, Satelit Merah Putih 2 membawa transponder aktif frekuensi C-band dan Ku-band, yang akan menjangkau seluruh area Indonesia.

Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf menyebut teknologi HTS merupakan teknologi dengan desain cakupan area di bumi yang berukuran kecil namun banyak (multi-spots beam).

Alhasil, satelit bisa menghasilkan kekuatan pancar satelit yang besar di suatu area yang dilingkupi beam tersebut. Kekuatan pancar satelit ini identik dengan besaran data yang mampu dikirim satelit ke lokasi tersebut.

"Satelit broadband ini memungkinkan sumber daya frekuensi yang dapat digunakan berulang (frequency reuseable), sehingga hal ini berpotensi untuk menaikkan jumlah kapasitas yang dimiliki satelit HTS," jelas Lukman.

Tahan hujan

Satelit ini diharapkan dapat menjadi satelit HTS atau broadband satellite paling andal (reliable) di Indonesia yang merupakan negara di kawasan khatulistiwa yang memiliki curah hujan tinggi.

Hal ini imbas kombinasi kedua frekuensi yang dimiliki dengan frekuensi C-Band adalah frekuensi yang memiliki performa paling baik terhadap curah hujan.

Sepabrik dengan SATRIA-1

Satelit Merah Putih 2 satu pabrikan dengan Satelit SATRIA-1 milik BAKTI Kominfo yang diluncurkan tahun lalu, yakni Thales Alenia Space.

Pabrikan asal Prancis ini bertanggung jawab atas  desain, konstruksi, pengujian, dan pengiriman satelit yang didesain berusia 15 tahun itu.

Selain itu, Thales Alenia bertanggung jawab terhadap fase launch and early orbit phase (LEOP), yaitu fase awal satelit selepas dari roket peluncur hingga mencapai slot orbit yang diinginkan di 113 BT dan pada fase in-orbit tests (IOT).

Yakni, fase pengujian performa satelit saat sudah berada di slot orbitnya.

Thales Alenia Space juga akan memberikan dukungan penuh terhadap sistem pengendalian satelit dari stasiun pengendali (ground control) sekaligus melatih Telkomsat agar siap dalam mengoperasikan broadband satelit ini sepanjang usia satelit.

Tiga misi

Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono mengatakan setidaknya ada tiga misi yang ingin dibawa Satelit Merah Putih 2.

Pertama, meningkatkan ketahanan infrastuktur digital nasional untuk mendukung pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia.

Kedua, mengamankan dan mempertahankan slot orbit Indonesia di 113 BT; Ketiga, memperkuat portofolio bisnis satelit melalui peningkatan kapasitas internal dari 10 Gbps (Satelit Telkom 3S dan Satelit Merah Putih) menjadi 42,4 Gbps.

Sasaran pelanggan

Satelit Merah Putih 2 yang direncanakan akan siap beroperasi (ready for service) pada April itu akan dimanfaatkan untuk membantu pemerataan digital di Indonesia.

Bentuknya lewat penyediaan layanan backhaul berbasis satelit, mengembangkan bisnis maritim di Indonesia, dan mendukung kedaulatan data dengan mengurangi kebergantungan kapasitas satelit asing.

Telkom menyebut sasaran pengguna satelit ini adalah terutama perusahaan.

"Potensi bisnis backhaul yang menjadi sasaran satelit ini terproyeksi sangat positif. Hal ini terlihat dari antusiasme calon pelanggan korporat maupun operator VSAT yang ingin menggunakan layanan satelit tersebut," menurut siaran pers perusahaan.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER