TKN Blak-blakan Soal Unggul Jalur 'Receh' di TikTok

CNN Indonesia
Selasa, 27 Feb 2024 06:47 WIB
Timses Prabowo-Gibran mengakui memanfaatkan tren video pendek buat meraup keunggulan di dunia maya dan nyata. Simak penjelasannya.
Koordinator Media Digital Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Noudhy Valdryno memaparkan resep sukses kampanye di medsos. (Arsip Pribadi)

Keunggulan di medsos itu tak lepas dari tudingan konten gimmick alias 'tipu-tipu' untuk meraih klik yang mengabaikan substansi.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin, contohnya. Ia menilai tak betul jika para capres-cawapres yang berlaga di Pilpres cuma menonjolkan gimmick dalam kampanye Pilpres 2024.

"Presiden sudah bilang bahwa Pemilu itu adu gagasan, bukan adu di gimmick. Jadi kalau yang ditonjolkan gimmick itu tidak betul," kata Ma'ruf di pembukaan Mukernas MUI, Hotel Mercure Ancol Jakarta, Jumat (1/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam, Kamis (30/11), menilai pilihan strategi gimmick tindakan itu seperti 'merecehkan demokrasi'.

"Kalau dilihat dari sisi legal formal, artinya kan enggak ada yang melanggar aturan, tapi di sisi lain, tentu apa yang tadi saya sebut merecehkan demokrasi," cetus dia.

"Jangan sampai kemudian membuat ruang demokrasi yang seharusnya bisa memberikan impact terhadap kebijakan, sesuatu isu substantif, justru menjadi tereduksi oleh hal yang sifatnya remeh-temeh," imbuh Umam.

Ryno juga menjawab masyarakat Indonesia bukan masyarakat yang tidak teredukasi. Menurutnya, kampanye yang hanya berisi gimmick tak akan membuat salah satu paslon terpilih.

"Jadi saya rasa kalau misalnya memang isinya hanya 100 persen gimmick, orang juga tidak akan memilih," tuturnya.

Ryno mengatakan kunci kesuksesan Prabowo-Gibran di media sosial yang berikutnya adalah tone atau nada kampanye yang sejuk. Ia mengutip penuturan sejumlah peneliti yang menyebut ada fenomena silent majority pada pemilu kemarin.

"Ada satu grup masyarakat yang tadinya hening gitu. Tiba-tiba begitu di akhir, akhirnya karena tonasi atau nada kampanye dari pasangan Prabowo-Gibran ini dirasa lebih friendly, dirasa lebih sejuk, Akhirnya ketika memilih tuh, bahkan ada yang niatnya mau memilih pasangan lain tahunya di TPS nomor dua," terangnya.

Salah satu bentuk kampanye sejuk yang diusung TKN adalah dengan menetralisir atau mengubah konten berisi isu negatif terhadap Prabowo-Gibran menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Misalnya, ketika Gibran diserang dengan isu 'asam sulfat' imbas salah bicara yang direspons dengan gurauan 'samsul' yang kemudian menjadi identitasnya.

Isu ini kemudian dilanjutkan dengan mengedukasi masyarakat terkait asam folat, nutrisi sebenarnya yang dimaksud Gibran dalam ucapannya.

Pria yang pernah menjabat Kepala Kebijakan Publik Meta ini mengklaim tidak ada yang pernah menggunakan kampanye dengan tonasi harus sejuk dan menyenangkan di seluruh dunia.

"Negara kita ini sedang tidak dalam posisi untuk perpecahan. Progress pembangunan kita sedang bagus ... Bukan waktu yang tepat lah ya 2024 ini, bukan waktu yang tepat untuk kita saling menjelekan," katanya.

Setelah nada kampanye, kunci dari kesuksesan Prabowo-Gibran menggaet suara di medsos, khususnya TikTok adalah konsisten.

Ryno mengaku sangat bangga pada tim TKN atas konsistensi kreativitas mereka, terlebih mereka memiliki prinsip "konten kemarin enggak bisa dipakai hari ini."

Jadi konten kemarin itu punya engagementnya sendiri, punya jangkauannya sendiri. Hari ini kita harus inovasi lagi, inovasi lagi, inovasi lagi," imbuhnya.

Terkait jumlah konten yang diproduksi, TKN hanya menyesuaikan dengan anjuran best practice dari masing-masing platform, misalnya, Instagram dan Facebook dengan dua hingga tiga konten per hari.

Namun, dirinya mengaku tidak mengetahui jumlah konten yang diproduksi dan disebarkan oleh para relawan, dikarenakan jumlahnya yang sangat banyak.

(lom/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER