Serangan harimau di wilayah Lampung Barat dan mengakibatkan dua korban beberapa waktu lalu. Otoritas setempat mengeluarkan imbauan untuk mengenakan topi terbalik. Apa logika di balik tips ini?
Dalam kurun waktu dua pekan, dua warga di Lampung Barat tewas akibat serangan harimau Sumatra. Kedua jasad ditemukan pada 8 Februari dan 22 Februari.
Mengantisipasi harimau yang masih berkeliaran, otoritas setempat mengeluarkan imbauan agar warga lebih waspada terhadap serangan harimau. Salah satunya poin imbauan tersebut adalah agar warga memakai topi terbalik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :101 SCIENCE Binatang Apa yang Paling Ganas? |
Dalam surat edaran tersebut, penggunaan topi terbalik terbalik atau menghadap ke belakang disarankan karena manusia sebaiknya tak langsung membelakangi harimau.
"Benar, itu imbauan (surat edaran) untuk masyarakat. Kami berharap masyarakat bisa mematuhi imbauan yang telah disepakati," ujar Kapolres Lampung Barat AKBP Riki Widya Muharam, Jumat (23/2), dikutip dari detikcom.
Imbauan itu sendiri sebenarnya sudah berulang kali diberikan sejak lama.
"Kita mengimbau warga untuk ke kebun jangan sendirian. Disarankan untuk warga yang berkebun pakai topi terbalik untuk mengelabui harimau. Karena harimau itu kalau mau nerkam melihat posisi wajah kita, dia serang dari belakang," ujar Kapolsek Dempo Selatan Pagar Alam, Sumsel, Inspektur Satu Zaldi Jaya, Kamis (5/12/2019).
Imbauan memakai topi terbalik itu bisa ditelusuri setidaknya dari tips sejenis di India. Sejak lama, warga diimbau menggunakan topeng di belakang kepala mereka ketika ada temuan penampakan harimau di sekitar wilayahnya.
Misalnya, pada November 2019, para pejabat divisi hutan Nagpur meminta para petani untuk mengenakan topeng di bagian belakang kepala mereka untuk menangkal kemungkinan serangan harimau yang telah memasuki wilayah desa Khadka di bawah wilayah Butibori, sekitar 30 kilometer dari pusat kota.
"Kami telah membeli 100 topeng wajah dan 50 di antaranya telah didistribusikan kepada para petani dan buruh tani. Strategi serupa diadopsi di Fetri (10 km dari pusat kota) di mana seekor harimau jantan muda tersesat dari hutan Kalmeshwar sebelumnya," kata wakil konservator hutan (DyCF) Prabhunath Shukla, dikutip dari Times of India.
Di Sundarbans, provinsi Bengal Barat, di mana konflik antara manusia dan hewan kerap terjadi, para nelayan dan petani biasanya membuat topeng yang dibuat menyerupai wajah untuk dikenakan di bagian belakang kepala mereka karena harimau selalu menyerang dari belakang.
Para ahli satwa liar mengatakan hal ini berhasil untuk waktu yang singkat, tetapi harimau segera menyadari bahwa itu adalah tipuan dan serangan terus berlanjut.
Meski demikian, penggunaan topeng dinilai meningkatkan semangat masyarakat untuk beraktivitas di luar karena sebagian besar dari mereka sedang memanen kapas di ladang.
Rahul Shukla, profesor di Lucknow Christian College, mengaku punya beberapa cara agar terhindar dari situasi fatal dengan harimau.
dan penjaga satwa liar kehormatan di Suaka Margasatwa Kishanpur dan Cagar Alam Harimau Dudhwa.
Pertama, jangan menggarap ladang sendirian. Ia, yang juga anggota Komite Perlindungan Taj, Dewan Penasihat Margasatwa Uttar Pradesh (selama dua periode), menyebut setidaknya harus ada empat-lima orang di sekitarnya, karena kekuatan dalam jumlah sangat berpengaruh dalam hal ini.
Jika Anda sendirian dan sedang bepergian di area harimau, putarlah musik dengan suara keras untuk memperingatkan harimau atau satwa liar berbahaya lainnya akan kehadiran Anda. Selain itu, Anda juga bisa memukul-mukul jerigen untuk membuat suara bising.
Kemudian, seseorang tidak boleh duduk bersimpuh di area tersebut. Harimau dapat mengira orang dengan postur tubuh seperti itu sebagai hewan mangsa kecil.
Seperti yang sering terjadi pada serangan satwa liar, beberapa pertemuan sering kali merupakan kasus kesalahan identitas. Ini adalah sesuatu yang harus diingat oleh manusia, baik dalam kasus harimau atau bahkan karnivora atau herbivora besar lainnya.
Dikutip dari Down to Earth, Shukla juga menyarankan orang-orang yang berada di daerah yang dekat habitat harimau untuk membawa anjing bersama mereka. Seekor anjing dapat memperingatkan manusia tentang keberadaan karnivora, karena anjing memiliki penciuman terbaik di dunia hewan.
Penggunaan masker di bagian belakang kepala juga menjadi salah satu metode yang disarankan Shukla. Pasalnya, kata Shukla, hewan-hewan ini biasanya melancarkan serangan mendadak dari belakang.
Mengenakan masker pun, kata dia, dapat membuat hewan tersebut mengira bahwa orang tersebut sedang menghadapinya.
Terakhir, Shukla menyarankan penggunaan petasan dalam keadaan darurat.
(lom/arh)