Studi Klaim Starlink Bikin Medan Magnet Bumi Lemah, Simak Faktanya

CNN Indonesia
Jumat, 15 Mar 2024 10:47 WIB
Sebuah penelitian kontroversial mengklaim satelit 'megakonstelasi' seperti Starlink dapat membuat medan magnet Bumi melemah. Bagaimana faktanya?
Ilustrasi. Sebuah studi baru mengungkap satelit dapat membuat medan magnet Bumi melemah. (Foto: Tangkapan layar instagram @starlink_satellites)

Dalam skenario terburuk Solter-Hunt, peningkatan radiasi yang membombardir ionosfer bagian atas dapat mulai menghempaskan tepi luar atmosfer Bumi.

Namun, menurutnya ini akan menjadi "kasus yang paling ekstrem" dan mungkin membutuhkan waktu berabad-abad, jika tidak ribuan tahun, untuk terjadi.

Penelitian sebelumnya menunjukkan beberapa polusi ini, terutama alumina (aluminium oksida), dapat menipiskan ozon di atmosfer. Ini juga berpotensi meningkatkan ukuran lubang ozon di atas wilayah kutub Bumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Magnetosfer juga mengalami pelemahan alami ketika inti Bumi tumbuh dan mengeras, dan tidak ada yang tahu apakah debu pesawat ruang angkasa dapat mempercepat proses ini atau tidak.

Memicu pro-kontra

Studi ini memicu pro-kontra di kalangan ilmuwan. Beberapa peneliti memuji studi baru ini karena menyoroti potensi masalah tersembunyi dari debu pesawat ruang angkasa.

Samantha Lawler, astronom di University of Regina, Kanada, menyebut penelitian ini merupakan langkah awal yang sangat penting. Ia juga menyoroti jumlah debu pesawat ruang angkasa yang "menakutkan" dapat disimpan di atmosfer.

"Konsekuensi [dari polusi ini] juga bisa dalam skala yang sama sekali berbeda dari yang biasa kita pikirkan," jelas Samantha.

Sementara itu, ahli lain berpendapat skenario Solter-Hunt terlalu spekulatif atau berdasarkan asumsi yang salah.

"Bahkan pada kepadatan [debu pesawat ruang angkasa] yang dibahas, cangkang konduktif yang terus menerus seperti perisai magnetik yang sebenarnya tidak mungkin terjadi," kata John Tarduno, ilmuwan planet dan ahli magnetosfer di University of Rochester di New York.

Menurut dia beberapa asumsi dalam makalah tersebut juga "terlalu sederhana dan tidak mungkin benar."

Jose Ferreira, kandidat doktor di University of Southern California mengatakan belum ada pemodelan bagaimana debu pesawat antariksa akan mengendap di atmosfer.

Selain itu, belum ada juga pemodelan soal berapa lama akan bertahan atau seberapa konduktifnya, yang berarti tidak ada bukti bahwa perisai magnetik mungkin terjadi.

Solter-Hunt memaklumi kritik para peneliti. Namun, karena peluncuran satelit akan segera meningkat, dia ingin berbagi teorinya dengan komunitas ilmiah.

"Saya bisa saja salah," katanya, "Tapi saya menaruhnya di sana agar semua orang bisa melihatnya dan membicarakannya."

(tim/dmi)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER