Badan Geologi: Sesar Tua Picu Gempa di Laut Jawa dekat Tuban

CNN Indonesia
Jumat, 22 Mar 2024 18:38 WIB
PVMBG mengungkap keberadaan sesar aktif menjadi pemicu gempa bumi di Laut Jawa dekat dengan Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3).
Ilustrasi. PVMBG mengungkap keberadaan sesar aktif menjadi pemicu gempa bumi di Laut Jawa dekat dengan Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3). (Foto: CNNIndonesia/Farid)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkap keberadaan sesar aktif menjadi pemicu gempa bumi di Laut Jawa dekat dengan Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3).

PVMBG, dalam keterangan resminya, menjelaskan berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, data mekanisme sumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), maka kejadian gempa tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.

"Berdasarkan pola struktur geologi Pulau Jawa diperkirakan terdapat sesar berarah relatif timur laut-barat daya yang merupakan Pola Meratus," demikian keterangan PVMBG, Jumat (22/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesar pola meratus itu merupakan sesar tersier (pratersier hingga tersier) dan diperkirakan mengalami reaktivasi," tambahnya.

PVMBG menjelaskan wilayah yang terletak dekat dengan lokasi pusat gempa bumi adalah Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Wilayah tersebut pada umumnya merupakan morfologi dataran hingga dataran bergelombang yang berbatasan dengan perbukitan hingga perbukitan terjal pada bagian tengahnya.

Merujuk data Badan Geologi pada peta geologi lembar Bawean dan Masalembo, Pulau Bawean tersusun oleh batuan berumur Tersier (terdiri dari batu pasir dan batu gamping) dan dominan endapan Kuarter (terdiri dari batuan rombakan gunung api mudan dan endapan aluvial pantai).

PVMBG melanjutkan, sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak, dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.

"Selain itu morfologi perbukitan yang tertutup oleh batuan berumur yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah/longsoran apabila dipicu guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi di daerah ini," tulis PVMBG.

PVMBG mengimbau agar masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

Namun, masyarakat juga diminta agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang kekuatannya lebih kecil.

"Pulau Bawean dan daerah pantai utara Provinsi Jawa Timur tergolong rawan bencana gempa bumi, oleh karena itu direkomendasikan agar ditingkatkan upaya mitigasi bencana gempa bumi melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural," kata PVMBG.

Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan seperti retakan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

Sebelumnya, gempa M 5,9 terjadi di Laut Jawa sebelah utara Jawa Timur, atau pada jarak 126 Km arah timur laut Tuban, di kedalaman 10 km, Jumat (22/3) pukul 11.22.45 WIB.

Setelahnya, rentetan gempa juga mengguncang wilayah tersebut. BMKG mencatat setidaknya ada 22 kali gempa susulan dari gempa pertama pada Jumat siang tadi.

[Gambas:Video CNN]



(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER