Kapan Lebaran Idulfitri 2024 Menurut BMKG, BRIN, dan Muhammadiyah?

CNN Indonesia
Rabu, 03 Apr 2024 07:54 WIB
Kriteria MABIMS dan Wujudul Hilal sama-sama memprediksi lebaran idulfitri 2024 jatuh di tanggal masehi yang sama. Simak analisis astronomi berbagai lembaga.
Ilustrasi. MABIMS mensyaratkan pengamatan langsung hilal sementara Wujudul Hilal sebaliknya. (Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

BRIN

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa (BRIN) Thomas Djamaluddin mengungkap 1 Syawal 1445 H akan jatuh serentak pada 10 April 2024 mengacu pada kriteria MABIMS.

Prediksi kondisi Bulan baru di Jakarta pada 9 April 2024, kata dia, sudah mencapai ketinggian 6,3 derajat dan elongasi 8,9 derajat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya ketinggian sudah lebih dari 3 derajat dan elongasi sudah lebih dari 6,4 derajat," kata Thomas dalam acara Media Lounge Discussion (MELODI) di kantor BRIN, Jakarta, Jumat (8/3).

"Tingginya [hilal] jelas sudah diatas ufuk, sehingga yang masih menggunakan kriteria wujudul hilal (Muhammadiyah) pun akan sama keputusannya bahwa besok itu menjadi tanggal 1 Syawal, sehingga Idul Fitrinya insyaallah akan seragam pada 10 April," ujar dia.

Thomas menjelaskan bahwa saat itu sebagian Australia juga sudah memenuhi kriteria MABIMS.

"Kalau dilihat dari peta garis tanggal, wilayah Indonesia dan sebagian Australia itu sudah memenuhi kriteria MABIMS," tambahnya.

"Jadi tanggal 9 April pada waktu maghrib sudah memasuki 1 Syawal, dan menjelang batas waktu akhir membayar zakat fitrah."

Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah jauh-jauh hari mengumumkan penetapan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah tahun 1445 Hijriah. Pengumunan penetapan tersebut digelar di Kantor PP Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Senin (6/2).

PP Muhammadiyah mengacu pada hasil hisab oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan metode hisab hakiki wujudul-hilal, bukan hisab 'urfi.

Metode hisab hakiki sendiri adalah metode perhitungan posisi bulan dan matahari memakai data dan rumus teruji. Wujudul-hilal memiliki kriteria menentukan masuknya awal bulan Qamariah, sekaligus menentukan berakhirnya bulan Qamariah yang sedang berjalan.

Untuk lebaran idulfitri 2024, Muhammadiyah mengungkap 10 April sudah memenuhi syarat kriteria di atas.

Tinggi bulan saat Matahari tenggelam pada 9 April 2024 di Yogyakarta (¢=-07° 48' LS dan l = 110° 21' BT ) mencapai +06° 08' 28", yang berarti hilal sudah wujud.

"Nah, Idulfitri 1 Syawal itu dimulai pada tanggal 10 April 2024," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, di kantornya, Yogyakarta, Sabtu (20/1).

Muhammadiyah dan Pemerintah sebelumnya berbeda dalam penetapan awal Ramadhan 2024 lantaran beda patokan hilal.

PP Muhammadiyah menetapkan awal puasa pada Senin, 11 Maret 2024, karena tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta pada 10 Maret yakni mencapai +00° 56' 28'' (hilal sudah wujud).

Pada saat Matahari terbenam 10 Maret 2024, bulan berada di atas ufuk (hilal sudah wujud) kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Sementara, Pemerintah menetapkan awal Ramadhan 2024 jatuh pada 12 Maret atau beda sehari lantaran baru memenuhi kriteria MABIMS keesokan harinya.

Pada 2023, Ketua PP Muhammadiyah Syamsul Anwar mengatakan pihaknya menetapkan awal bulan Qomariah, termasuk Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah, tidak berdasarkan pada penampakan.

Namun, berdasarkan pada posisi geometris benda-benda langit, yakni Matahari, Bumi, dan Bulan.

"Jadi posisinya, bukan nampak dan tidaknya. Jadi itu yang penting," ujar Syamsul.

(tim/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER