Sejumlah daerah pesisir utara Pulau Jawa, termasuk Jakarta bagian utara, diprakirakan mulai masuk musim kemarau di dasarian III atau sepuluh hari ketiga April.
Awal musim kemarau di Indonesia ditandai dengan aktifnya angin timuran atau Monsun Australia, yakni angin kering dari Benua Kanguru. Sebaliknya, awal musim hujan terkait dengan kedatangan angin baratam atau Monsun Asia yang membawa uap air.
Dalam siaran persnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan "puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Musim kemarau 2024 sendiri, kata dia, terbilang mundur di sebagian besar wilayah Indonesia jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, termasuk di Banten, Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan sebagian Maluku.
Pada Prediksi Musim Kemarau Tahun 2024 di Indonesia, BMKG mengungkap prediksi kedatangan kemarau berdasarkan kronologinya.
Untuk Maret, 5 Zona Musim (ZOM) atau 0,72 persen dari keseluruhan ZOM di Indonesia sudah masuk musim kemarau; per April, BMKG memprakirakan 95 ZOM (13,59 persen) bakal kemarau; Mei, 133 ZOM sudah kemarau (19,03 persen);
Puncaknya, Juni dengan 167 ZOM (23,89 persen) mengalami kemarau.
Sementara, untuk akhir April, BMKG menyebut beberapa wilayah pantura mulai dilanda kemarau, termasuk Jakarta bagian utara.
Dwikorita pun mengimbau Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).
Wilayah tersebut diprediksi dapat mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan sumber air.
BMKG pun meminta pemerintah daerah dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air dengan memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya.
Berikut beberapa contoh wilayah atau ZOM yang diprediksi mulai mengalami kemarau di dasarian III (sepuluh hari terakhir) April menurut data BMKG:
+ Kepulauan Seribu (Kecamatan Kep. Seribu Utara, Kep. Seribu Selatan)
+ Jakarta Barat (Cengkareng, Grogol Petamburan, Kalideres, Tamansari, Tambora)
+ Jakarta Pusat (Gambir, Kemayoran, Sawah Besar)
+ Jakarta Timur (Cakung, Duren Sawit), Jakarta Utara (Cilincing, Kelapa Gading, Koja, Pademangan, Penjaringan, Tanjungpriok)
Di ZOM ini, BMKG menyebut awal musim mundur 1 dasarian, dengan sifat musim yang diprediksi normal. Puncak musimnya diprakirakan terjadi Agustus, dengan total panjang musim kemarau 22 dasarian atau lebih pendek 1 dasarian.
+ Kota Pekalongan
+ Pekalongan Bagian Utara
+ Pemalang bagian Utara
+ Tegal Bagian Timur Laut
+ Bagian tenggara Bojonegoro
+ sebagian Jombang, Lamongan, Nganjuk
+ Bagian selatan Gresik
+ Bagian barat Kota Surabaya
+ Sebagian Kabupaten Mojokerto.
+ Bagian utara Sampang
+ Sebagian Bangkalan.
+ Kota Bima
+ Sebagian Bima bagian Utara
+ Sumba Barat bagian Timur
+ Sumba Tengah bagian Selatan
+ Sumba Timur bagian Tengah