Hasil analisis ini juga menunjukkan bahwa penduduk Indonesia diperkirakan akan kehilangan 2,5 tahun dari usia harapan hidup akibat polusi udara.
Air Quality Life Index (AQLI) Konsentrasi PM2,5 mencapai 34,3 µg/m³. Efek polusi rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama, contoh alergi debu.
Ristirini, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi BRIN mengatakan banyak rumah tangga di Indonesia masih menggunakan bahan bakar yang berpolusi. Selain itu, polusi udara dari rumah tangga juga diakibatkan oleh asap rokok dan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sumber dan kegiatan penyebab pencemaran udara di rumah tangga adalah dari asap rokok, asap kendaraan bermotor, gas dapur, debu, bahan kimia dari produk rumah tangga, bahan bakar untuk masak, dan pengelolaan sampah rumah tangga," kata Ristrini.
"Adapun kegiatan yang menyebabkan peningkatan pencemaran udara di dalam rumah antara lain memasak, membersihkan debu, dan penggunaan produk kimia," lanjutnya.
Ia menjelaskan untuk mencegah, mengendalikan, serta mengurangi sumber pencemaran dapat dilakukan dengan cara tidak merokok di dalam rumah, menggunakan kompor gas dengan peralatan pembakaran yang efisien.
Selain itu, penting juga memastikan ruangan tidak terlalu banyak dipenuhi oleh gas dapur, dan mencegah masuknya asap kendaraan bermotor ke dalam rumah (dari garasi).
"Upaya lain yang dapat dilakukan adalah membersihkan debu secara teratur dengan alat penyedot debu atau lap basah untuk mengurangi debu dalam rumah," kata Ristrini.
"Kemudian menggunakan produk pembersih yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya serta menghindari atau mengurangi pengelolaan sampah dengan cara dibakar," paparnya menambahkan.
Selain itu, bisa juga dengan memastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik dengan menggunakan ventilasi alami, yaitu jendela atau ventilasi atap. Sedangkan untuk ventilasi buatan seperti kipas angin, exhaust fan untuk mengalirkan udara segar ke dalam ruangan. Mengeluarkan udara kotor dari dalam ruangan pun perlu dilakukan untuk pengendalian pencemaran udara.
"Lakukan pemeliharaan rutin pada peralatan rumah tanggan yang menggunakan bahan bakar (seperti kompor gas, pemanggang, pemanas air) untuk memastikan alat-alat tersebut berfungsi dengan baik dan tidak menghasilkan gas beracun. Gunakan purifier udara dengan filter HEPA untuk membersihkan udara dari partikel-partikel berbahaya di dalam rumah," ujarnya.
Ia menambahkan tanaman hias tertentu juga dapat membantu menyaring udara di dalam ruangan, seperti tanaman palem, atau lidah mertua. Selain itu, penting juga menjaga kelembaban di dalam rumah agar tidak terlalu tinggi, karena kelembaban yang tinggi dapat menumbuhkan jamur dan tungau debut, yang dapat memperburuk kualitas udara di dalam rumah.
(tim/dmi)