Sejumlah provinsi diprediksi masih akan dilanda cuaca ekstrem selama sepekan ke depan di tengah cuaca panas beberapa waktu terakhir imbas peralihan musim. Simak daftarnya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati sebelumnya menegaskan cuaca panas di Tanah Air bukan karena gelombang panas atau heatwave seperti di negara-negara tetangga.
"Periode peralihan ini umumnya dicirikan dengan kondisi pagi hari yang cerah, siang hari yang terik dengan pertumbuhan awan yang pesat diiringi peningkatan suhu udara, kemudian terjadi hujan pada siang menjelang sore hari atau sore menjelang malam hari," jelas dia dalam siaran persnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski cuaca panas melanda, BMKG memprediksi masih ada sejumlah wilayah yang berpotensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.
Lihat Juga : |
BMKG, dalam laporan Prospek Cuaca Seminggu ke Depan Periode 14-20 Mei 2024, mengungkap sejumlah fenomena atmosfer yang diprediksi memicu pertumbuhan awan hujan di berbagai daerah.
Pertama, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diprakirakan aktif di wilayah Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan dalam sepekan ke depan.
Kedua, aktivitas gelombang atmosfer Kelvin juga diprakirakan aktif di Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, SumatraSelatan, Lampung , Jawa, Bali, NTT, NTB, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan Papua dalam sepekan ke depan.
"Faktor-faktor ini mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut," demikian keterangan BMKG.
Ketiga, sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra Barat, Laut Cina Selatan, Laut Banda, dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua.
Fenomena ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra Barat, Sumatra Barat, Bengkulu, Laut Cina Selatan; dari Laut banda, Laut Seram, hingga laut Arafuru, Papua Pegunungan, Papua dan di Samudera Pasifik sebelah utara Papua.
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) juga terpantau di Lampung, Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Laut Maluku, Maluku, Maluku Utara, Laut Banda, Laut Seram, Papua Pegunungan, dan Papua.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Riau, Kep. Riau, Laut Natuna, Kalimantan Barat, Maluku dan Papua.
Menurut BMKG kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
"Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terdapat di sebagian wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung," kata lembaga.
"Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan."
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan lainnya. Fenomena ini bisa memicu banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Berikut daftar daerah berpotensi cuaca ekstrem sepekan ke depan:
14 -15 Mei
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, KalimantanTimur, Kalimantan Utara;
Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
16-17 Mei
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah;
Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
18-20 Mei
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara;
Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, PapuaTengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Pemicu banjir lahar di halaman berikutnya...