Ahli Ungkap 'Angka 20' Bisa Jadi Cara Jitu Deteksi Tsunami Saat Gempa

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Jun 2024 11:54 WIB
Ahli menyebut tsunami usai gempa di daerah pinggir laut bisa dideteksi melalui lamanya waktu getaran. Jika lebih dari 20 detik, itu berpotensi tsunami.
Ahli menyebut tsunami yang terjadi saat gempa di daerah pinggir laut bisa dideteksi melalui lamanya waktu getaran. Jika lebih dari 20 detik, itu berpotensi tsunami. ( Istockphoto/johnnorth).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ahli menyebut tsunami yang terjadi usai gempa  di daerah yang dekat dengan laut sebenarnya bisa diprediksi melalui getaran.

Jika getaran gempa melebihi 20 detik dan setelah itu terus terasa, maka mereka menyarankan masyarakat untuk mengungsi ke daratan yang lebih tinggi. Pasalnya, hal itu menandakan gempa bermagnitudo 7 dan berpotensi tsunami.

"Jika Anda merasakan gempa, hal pertama yang harus dilakukan adalah berlindung dan berpegangan. Siapa pun yang berada di tepi laut harus mulai menghitung sampai 20," ujar Direktur Pacific Tsunami Museum Cindi Preller, melansir unggahan Instagram CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan jika hitungan sudah mencapai 20 dan masih merasa getaran, maka Anda harus mengungsi, karena dalam waktu 20 detik gempa itu diperkirakan berkekuatan 7 skala richter. Anda harus pergi ke tempat yang lebih tinggi pada saat itu juga," sambungnya.

Tsunami  adalah serangkaian gelombang ombak besar yang disebabkan oleh gangguan di bawah permukaan laut. Tsunami memang paling sering dipicu oleh gempa bumi.

Tidak ada yang bisa memprediksi kapan gempa bumi dan tsunami akan terjadi.

Tsunami sangat berbahaya lantaran tidak hanya berupa dinding air, namun juga membawa puing-puing bangunan dalam jumlah besar.

Perubahan permukaan air laut yang cepat, seperti air yang tiba-tiba surut, dapat menjadi salah satu pertanda datangnya gelombang tsunami.

[Gambas:Instagram]



(del/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER