Nyebar Meme dan Reply All Email Bikin Bumi Makin 'Mendidih'

CNN Indonesia
Selasa, 13 Agu 2024 09:05 WIB
Hal-hal simpel seperti menyebarluaskan meme dan me-reply all sebuah email ternyata berkontribusi pada peningkatan suhu Bumi. Kok bisa?
Ilustrasi. Penggunaan medsos dan email yang 'berat' berefek pada Bumi. (iStockphoto/Urupong)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menyebarkan meme dan me-reply all sebuah email disebut bisa membuat Bumi makin memanas.

Sebuah studi terbaru menemukan bahwa sebagian besar data yang disimpan di penyimpanan awan atau cloud adalah "dark data", yang berarti data tersebut hanya digunakan sekali dan tidak pernah dikunjungi lagi.

Artinya, semua meme, lelucon, serta film yang kita sukai dan dibagikan kepada teman dan keluarga ada di suatu tempat di luar sana, di pusat data, tetapi tetap mengonsumsi energi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2030, National Grid memperkirakan bahwa pusat data akan menyumbang hampir 6 persen dari total konsumsi listrik di Inggris, sehingga mengatasi sampah data merupakan bagian penting dalam mengatasi krisis iklim.

Ian Hodgkinson, seorang profesor strategi di Loughborough University telah mempelajari dampak iklim dari data gelap dan bagaimana cara menguranginya.

"Saya memulai penelitian ini beberapa tahun yang lalu, yaitu dengan mencoba memahami dampak negatif terhadap lingkungan yang mungkin ditimbulkan oleh data digital," ujarnya, dikutip dari The Guardian.

"Dan kelihatannya mungkin pertanyaan yang cukup mudah untuk dijawab, tetapi ternyata sebenarnya, ini jauh lebih kompleks. Namun yang pasti, data memang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan," tambahnya.

Hodgkinson menemukan 68 persen data yang digunakan oleh perusahaan tidak pernah digunakan lagi, dan memperkirakan bahwa data pribadi juga menunjukkan hal yang sama.

"Jika kita berpikir tentang individu dan masyarakat secara lebih luas, yang kami temukan adalah banyak yang masih beranggapan bahwa data bersifat netral karbon, tetapi setiap bagian dari data, apakah itu gambar, apakah itu unggahan di Instagram, apa pun itu, ada jejak karbon yang melekat padanya," katanya.

"Jadi, saat kita menyimpan berbagai hal di cloud, kita memikirkan awan putih yang mengembang, tetapi kenyataannya, pusat data ini sangat panas, sangat berisik, dan menghabiskan banyak sekali energi," imbuhnya.

Satu meme lucu tidak akan menghancurkan planet ini, tetapi jutaan meme yang tersimpan dan tidak terpakai di dalam penyimpanan cloud orang-orang akan memiliki dampak.

Operator komputasi awan dan perusahaan teknologi mendapatkan manfaat finansial yang membuat mereka tidak mendorong penggunanya menghapus data sampah.

Pasalnya, semakin banyak data yang tersimpan, semakin banyak pula yang membayar untuk menggunakan sistem mereka.

"Kita membayar untuk penyimpanan itu. Sekarang secara efektif, Anda membayar untuk sesuatu yang tidak akan pernah Anda gunakan lagi, karena Anda bahkan tidak menyadari keberadaannya."

"Dan ketika kita berpikir tentang biaya yang signifikan dari segi finansial, dan juga lingkungan, hingga gambaran yang lebih besar... kita tidak berada di jalur yang tepat untuk mencapai emisi nol pada 2050," lanjut Hodgkinson.

Meski masih banyak kontributor lain yang mungkin lebih besar dampaknya pada kerusakan lingkungan, Hodgkinson mengatakan data adalah salah satu aktor utama karena terus berkembang dan menjadi lebih besar.

Selain mengirim meme, Hodgkinson menyarankan untuk mengurangi pengiriman email yang tidak berguna demi mengurangi beban penyimpanan cloud.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi jejak karbon termasuk menghindari tombol reply all atau balas semua.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER