Situs Resmi Perludem Diduga Diretas

CNN Indonesia
Sabtu, 31 Agu 2024 15:57 WIB
Direktur Eksekutif Perludem, Ninis, mengimbau agar publik mengabaikan segala informasi di laman Perludem yang diretas saat ini.
Ilustrasi peretasan. Direktur Eksekutif Perludem, Ninis, mengimbau agar publik mengabaikan segala informasi di laman Perludem yang diretas saat ini. (Istockphoto/ iLexx)
Jakarta, CNN Indonesia --

Laman resmi Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) yaitu www.perludem.org diduga mengalami peretasan. Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati alias Ninis mengimbau agar publik mengabaikan segala informasi yang ada di laman Perludem.

"Tadi ketahuannya sekitar jam 2 siang," ujar Ninis saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com melalui pesan tertulis, Sabtu (31/8) sore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ninis belum bisa memastikan penyebab dari dugaan peretasan tersebut. Saat ini, kata dia, sedang dilakukan investigasi.

"Sekarang sedang diinvestigasi di mana celahnya," ungkap dia.

Pemberitahuan soal peretasan situs resmi itu juga diunggah di akun media sosial Perludem.

"Sobat Perludem yang baik, website kami (www.perludem.org) saat ini mengalami gangguan/diretas. Mohon untuk abaikan segala informasi yang ada di website kami. Saat ini kami masih mengupayakan perbaikan," demikian pemberitahuan di akun media sosial Perludem.

Sebelum ini, akun Instagram Indonesia Corruption Watch (ICW) @sahabaticw ditangguhkan atau diberhentikan sementara oleh META pada Kamis (29/8) sekitar pukul 23.14 WIB dengan alasan melanggar aturan internal platform.

Hingga Jumat (30/8) pukul 11.00 WIB, ICW belum dapat mengakses akun dan sedang menempuh upaya banding atas keputusan penangguhan tersebut.

"Kami menduga keras bahwa penangguhan akun ICW bermotif politis yang disebabkan adanya orkestrasi untuk secara ramai-ramai melaporkan akun @sahabaticw beberapa waktu sebelumnya," ujar Koordinator Divisi Korupsi Politik Egi Primayogha melalui pesan tertulis, Jumat (30/8).

(ryn/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER