Hujan Guyur Sejumlah Wilayah RI, Apakah Kemarau Sudah Berakhir?

CNN Indonesia
Minggu, 08 Sep 2024 09:40 WIB
BMKG menyebut sejumlah wilayah di Tanah Air berpotensi diguyur hujan selama satu pekan ke depan, tetapi bukan berarti kita sudah meninggalkan kemarau.
Ilustrasi kemarau di Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sejumlah wilayah di Tanah Air berpotensi diguyur hujan selama satu pekan ke depan, tetapi bukan berarti kita sudah meninggalkan kemarau.

"Wilayah selatan Indonesia, terutama Pulau Jawa mengalami peningkatan potensi pembentukan awan hujan," demikian keterangan BMKG dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 6-12 September 2024.

Menurut BMKG, wilayah tengah dan utara ekuator, seperti Sumatra bagian utara hingga tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, serta Papua bagian utara juga menunjukkan potensi serupa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potensi hujan dengan intensitas beragam ini dipengaruhi oleh aktivitas fenomena cuaca global dan regional, seperti Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang aktif.

Selain itu, ada juga faktor daerah pertemuan dan perlambatan angin, serta kelembapan udara yang tinggi. Kemudian, labilitas atmosfer yang tinggi turut memperkuat pembentukan awan hujan di berbagai wilayah tersebut dan menciptakan kondisi yang mendukung terjadinya hujan.

Analisis dan pantauan BMKG dalam sepekan terakhir mengungkap curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia bagian utara masih cukup tinggi dalam sepekan terakhir.

Misalnya, hujan dengan intensitas sangat lebat (100-150 mm/hari) tercatat terjadi pada 2 September 2024 di Stasiun Meteorologi Malikussale Aceh (175 mm/hari).

BMKG menyebut saat ini nilai Nino 3.4, yang mencerminkan anomali iklim La Nina dan El Nino, tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Dalang peningkatan awan hujan (konvektif) pada periode 6-12 September sendiri adalah fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), yang diprediksi aktif di wilayah Maritime Continent (fase 4) menuju (fase 5) di wilayah Indonesia.

Selain itu, aktivitas gelombang ekuator Rossby terprediksi aktif di wilayah Sumatra bagian Tengah dan Selatan, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi bagian selatan, Maluku Utara dan Papua bagian utara.

Indonesia Masih Akan Berada dalam Situasi Kekeringan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER