Ilmuwan Bongkar Rahasia Kebal Makhluk Kecil Tangguh Ini, Apa Itu?

CNN Indonesia
Selasa, 05 Nov 2024 14:31 WIB
Ilmuwan baru-baru ini berhasil menyingkap rahasia kebal tardigrade yang tahan dari radiasi ekstrem, ruang hampa, dan bertekanan sangat tinggi.
Ilustrasi. Ilmuwan baru-baru ini berhasil menyingkap rahasia kebal tardigrade yang tahan dari radiasi ekstrem, ruang hampa, dan bertekanan sangat tinggi. (Foto: iStockphoto/dottedhippo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ilmuwan baru-baru ini berhasil menyingkap rahasia kebal tardigrade, makhluk kecil tapi terkenal tangguh, yang tahan dari radiasi ekstrem, ruang hampa, dan bertekanan sangat tinggi. Simak penjelasannya.

Tardigrade merupakan hewan yang sangat kecil dengan panjangnya hanya 0,04 inci (1 milimeter). Ia mendapat julukan 'beruang air' karena bentuknya gemuk dan seperti beruang jika dilihat melalui mikroskop.

Para peneliti dari berbagai institusi di China mempelajari genom spesies beruang air tersebut yang bernama latin Hypsibius henanensis yang ditemukan enam tahun lalu. Dari penelitian tersebut, teridentifikasi 14.701 gen yang menyandi protein, di mana 4.436 gen (30.2 persen) di antaranya unik yang hanya terdapat pada tardigrade.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam percobaan lebih lanjut, beruang air ini ditempatkan di bawah paparan radiasi untuk melihat bagaimana ekspresi gen dan produksi protein bereaksi. Peneliti berusaha memahami mekanisme biologis spesifik yang memungkinkan makhluk ini bertahan dari radiasi.

"Studi pada beberapa spesies tardigrade telah mendokumentasikan bahwa mereka adalah hewan yang paling toleran terhadap radiasi di Bumi," jelas para peneliti dalam laporan mereka, melansir Science Alert, Selasa (5/11).

Dari hasil percobaan, mereka mampu bertahan dari paparan radiasi gamma dari 3.000 hingga 5.000 gray (Gy). Hasil ini sekitar 1.000 kali lebih tinggi dari dosis mematikan bagi manusia.

"Kemampuan tardigrade untuk bertahan hidup dalam kondisi yang paling keras terus membentuk kembali konsep kita mengenai batas kehidupan hewan di Bumi," tambah para peneliti.

Ada tiga temuan utama dari penelitian ini. Pertama yaitu gen bernama DODA1 yang diduga berasal dari bakteri, gen ini menghasilkan pigmen betalain yang membantu menetralkan molekul berbahaya yang terbentuk akibat radiasi.

Kedua, protein spesifik beruang air bernama TRID1 yang mempercepat proses perbaikan DNA. Ketiga, ada peningkatan produksi dua protein lain, BCS1 dan NDUFB8 yang berperan dalam penyediaan energi sel.

Meski beberapa mekanisme ini sudah diketahui, seperti perbaikan DNA cepat, namun analisis mendalam terhadap H. henanensis memberikan wawasan lebih rinci tentang cara kerja biologis beruang air dalam menghadapi paparan radiasi.

Kombinasi ketiga proses ini membentuk perlindungan alami yang membantu beruang air bertahan dari efek radiasi. Langkah selanjutnya adalah meneliti apakah mekanisme ini juga ditemukan pada spesies beruang air lainnya.

Studi ini juga relevan untuk manusia. Dengan memahami bagaimana tardigrade dapat bertahan di lingkungan ekstrem, manusia bisa mengembangkan cara untuk melindungi tubuh manusia, misalnya dalam perjalanan luar angkasa jangka panjang.

Tardigrade diperkirakan pertama kali muncul sebelum zaman Kambrium, yaitu sekitar 541 juta tahun yang lalu. Mereka berhasil bertahan hidup sampai saat ini.

Menurut para ilmuwan untuk bertahan hidup selama itu, makhluk tersebut harus memiliki banyak trik untuk tetap hidup.

"Kemampuan tardigrade untuk bertahan hidup dalam kondisi paling keras terus membentuk kembali konsep kita tentang batas-batas kehidupan hewan di Bumi," tulis para peneliti.

[Gambas:Video CNN]



(wnu/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER