Departemen Kehakiman AS (DOJ) dilaporkan tengah menyiapkan langkah hukum untuk memaksa Google melakukan perubahan besar pada struktur bisnisnya, termasuk menjual Chrome.
Hal ini menyusul keputusan hakim yang menyatakan bahwa Google telah melakukan monopoli bisnis secara ilegal.
Chrome, yang saat ini menjadi browser paling populer di dunia, dianggap pemerintah AS sebagai alat strategis yang digunakan Google untuk mempromosikan produknya dan menghambat pertumbuhan kompetitor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan Bloomberg, Departemen Kehakiman AS berencana mengajukan sejumlah tuntutan, termasuk memulihkan Android dari layanan peramban dan Google Play, meskipun tanpa meminta Google menjual Android secara langsung.
Selain itu, pemerintah juga ingin Google membagikan lebih banyak data kepada pengiklan dan memberikan mereka kendali lebih besar atas lokasi penempatan iklan.
"Memberikan mereka kontrol lebih besar atas tempat iklan mereka muncul," tulis Bloomberg, melansir The Verge, Selasa (19/11).
Tuntutan lainnya termasuk memberikan opsi lebih luas kepada situs web untuk melarang penggunaan konten mereka dalam produk kecerdasan buatan milik Google.
"Memberikan web lebih banyak opsi untuk mencegah konten mereka digunakan oleh produk kecerdasan buatan Google," tulis laporan tersebut.
Langkah DOJ ini juga mencakup upaya melarang kontrak eksklusif seperti yang menjadi inti dari kasus monopoli terhadap Google.
Menanggapi hal ini, Wakil Presiden urusan regulasi Google, Lee-Anne Mulholland, mengatakan bahwa sebenarnya dalam kasus ini DOJ terus mendorong agenda radikal yang melampaui isu hukum.
"Terus mendorong agenda radikal yang jauh melampaui masalah hukum dalam kasus ini," ucap Mulholland.
Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS juga meminta pengadilan memerintahkan Google memecah unit bisnis mereka, seperti Chrome dan Android. Hal ini diperkirakan bakal berdampak pada lanskap industri mesin pencarian internet.
Selain harus memecah unit bisnisnya, Google juga kemungkinan akan diminta membagikan data pengguna di mesin pencarian kepada kompetitor mereka.
DOJ mengatakan mereka "mempertimbangkan solusi perilaku dan struktural yang akan mencegah Google menggunakan produk seperti Chrome, Play, dan Android untuk mendapatkan keuntungan dari pencarian Google serta produk dan fitur yang terkait dengan pencarian Google."
(wnu/dmi)