Daftar Hujan Meteor Hiasi Langit Sepanjang Tahun 2025, Ini Jadwalnya

CNN Indonesia
Jumat, 03 Jan 2025 09:00 WIB
Sejumlah fenomena hujan meteor bakal mengguyur Bumi sepanjang tahun 2025 ini. Simak daftarnya.
Ilustrasi. Sejumlah fenomena hujan meteor bakal mengguyur Bumi sepanjang tahun 2025 ini. (Foto: REUTERS/ANTONIO BRONIC)

Hujan meteor Orionid

Pada bulan Oktober, langit bakal dihiasi oleh fenomena hujan meteor Orionid. Orionid merupakan salah satu dari dua hujan meteor tahunan yang disebabkan oleh komet Halley, yang terakhir terlihat di tata surya bagian dalam pada 1986.

Hujan meteor lainnya adalah hujan meteor Eta Aquarid, yang puncaknya setiap tahun pada awal Mei.

Hujan meteor Orionid akan aktif mulai 2 Oktober hingga 12 November. Sementara, periode puncaknya terjadi pada 22-23 Oktober.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada momen puncaknya, diperkirakan ada sekitar 23 meteor per jam dapat terlihat. Mereka diperkirakan melintas kecepatan 66 kilometer per detik atau sekitar 238 ribu km/jam.

Hujan meteor Leonid

Hujan meteor Leonid terlihat pada bulan November. Hujan meteor ini dapat diamati di sekitar Rasi Gemini.

Hujan meteor tahunan ini, yang namanya diambil dari konstelasi Leo, akan terjadi saat fase bulan mencapai 23 persen alias bulan sabit.

Hal ini akan membuat langit menjadi gelap, meski memang diperlukan langit yang cerah untuk melihat meteor. Lokasi dengan polusi cahaya sesedikit mungkin bakal memberi bonus.

Hujan meteor Leonid akan aktif mulai 3 November hingga 2 Desember mendatang, dengan periode puncaknya 16-17 November. Selama periode puncaknya, diperkirakan ada sekitar 15 meteor per jam.

Hujan meteor Geminid

Hujan meteor tahunan paling mengesankan, yakni hujan meteor Geminid akan menghiasi langit pada akhir tahun 2025. Hujan meteor ini menjadi yang paling mengesankan karena bisa menampilkan hingga 120 meteor per jam pada periode puncaknya.

Hujan meteor Geminid aktif mulai tanggal 1 hingga 21 Desember. Sementara, puncak hujan meteor ini akan berlangsung pada 13-14 Desember dan dapat dilihat mulai pukul 10 malam hingga pagi di arah konstelasi Gemini.

Secara historis, Geminid sering digambarkan sebagai hujan meteor yang terang dan berwarna. Mayoritas meteor ini tampak berwarna kekuningan.

Tidak seperti sebagian besar hujan meteor, Geminid adalah produk asteroid, bukan komet. Hujan meteor Geminid dapat menghasilkan meteor-meteor terang yang terkait dengan asteroid Phaethon, batu biru aneh yang bertindak seperti komet.

Hujan meteor Ursid

Selain Geminid, langit akhir tahun 2025 juga akan diguyur hujan meteor Ursid. Hujan meteor Ursid tidak seproduktif Geminid, dengan hanya sekitar 10 meteor per jam selama periode puncaknya.

Namun begitu, fenomena ini tetap menarik untuk diamati. Ursid sering kali menghasilkan bola api terang yang terlihat bahkan di malam dengan cahaya Bulan.

Seperti kebanyakan hujan meteor lainnya, Ursid disebabkan puing-puing komet yang memasuki atmosfer Bumi. Ursid berasal dari Komet 8P/Tuttle, yang memiliki lebar sekitar 5 kilometer dan membutuhkan waktu sekitar 13,6 tahun untuk mengelilingi matahari.

Hujan meteor Ursid akan aktif mulai 16 hingga 26 Desember. Sementara itu, periode puncaknya bakal terjadi pada 21-22 Desember.

(tim/dmi)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER