Para peneliti menemukan akun yang mereka buat mendengar percakapan antara pemain lain yang mengutarakan aktivitas seksual, serta suara menghirup, mencium, dan mendengus yang berulang-ulang, saat menggunakan fungsi obrolan suara.
Roblox mengatakan bahwa semua obrolan suara - yang tersedia untuk akun yang diverifikasi melalui telepon yang terdaftar sebagai milik pengguna berusia 13 tahun ke atas - tunduk pada moderasi AI real time.
Mereka juga menemukan akun yang didaftarkan untuk orang dewasa dapat meminta detail Snapchat avatar uji coba yang berusia lima tahun dengan menggunakan bahasa yang nyaris tanpa kode.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun Roblox mengatakan bahwa obrolan teks dalam game tunduk pada filter dan moderasi bawaan, laporan tersebut mengatakan bahwa ini adalah contoh betapa mudahnya langkah-langkah tersebut dapat diakali dan menciptakan peluang untuk para predator.
Roblox, dalam kesempatan terpisah, mengakui ada penjahat di internet, tetapi menurut mereka ini adalah masalah di luar Roblox dan perlu ditangani melalui kolaborasi dengan pemerintah dan komitmen di seluruh industri untuk langkah-langkah keamanan yang kuat di semua platform.
Mereka juga mengakui bahwa verifikasi usia untuk anak di bawah 13 tahun masih menjadi tantangan industri.
Beberapa cerita yang dibagikan oleh orang tua di Guardian Community, mengungkap bagaimana anak laki-laki berusia 10 tahun mendapat perlakuan tidak senonoh dari orang dewasa yang ia temui dalam platform tersebut. Selain itu, ada juga orang tua yang melaporkan anak perempuannya yang berusia 9 tahun trauma usai melihat konten seksual saat bermain game.
"Fitur keamanan baru yang diumumkan oleh Roblox minggu lalu tidak cukup. Anak-anak masih bisa mengobrol dengan orang asing yang tidak ada dalam daftar teman mereka, dan dengan 6 juta pengalaman [di platform ini], sering kali dengan deskripsi dan peringkat yang tidak akurat, bagaimana orang tua bisa diharapkan untuk memoderasi?" kata Damon De Ionno, direktur riset Revealing Reality.
Juru kampanye keamanan internet, Beeban Kidron, mengatakan penelitian ini mengungkap kegagalan sistematis platform untuk menjaga anak-anak tetap aman.
"Penelitian pengguna semacam ini harus rutin dilakukan untuk produk seperti Roblox," tutur Beeban.
Sementara itu, Matt Kaufman, kepala petugas keamanan di Roblox, mengatakan kepercayaan dan keamanan adalah inti dari semua yang mereka lakukan.
"Kami terus mengembangkan kebijakan, teknologi, dan upaya moderasi kami untuk melindungi komunitas kami, terutama kaum muda. Ini termasuk berinvestasi pada alat keamanan canggih, bekerja sama dengan para ahli, dan memberdayakan orang tua serta pengasuh dengan kontrol dan sumber daya yang kuat," ujar Matt.
"Pada tahun 2024 saja, kami menambahkan lebih dari 40 peningkatan keamanan baru, dan kami tetap berkomitmen penuh untuk melangkah lebih jauh untuk menjadikan Roblox tempat yang aman dan sipil bagi semua orang," pungkasnya.
(dir/dir)