Sudah lebih dari satu tahun terakhir, para siswa dan guru di SMP Negeri 4 Jombang, Jawa Timur, menggunakan Chromebook sebagai bagian dari digitalisasi pembelajaran.
Dari seluruh kelas, empat kelas yang mendapatkan fasilitas Chromebook, masing-masing dengan 32 siswa.
Pada Selasa (22/7), CCN Indonesia menyambangi proses belajar berbasis digital dengan Chromebook yang sedang berlangsung di sana. Para siswa mengaku sangat terbantu dengan perangkat tersebut, terutama dalam mengakses materi dan menyelesaikan tugas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, lebih mudah aksesnya. Lebih mudah untuk mengerjakan tugas-tugas. Ngirim dokumen pakai dokumen jadi lebih mudah," ujar Melvia Ayu Salbia, salah satu siswi pengguna Chromebook.
Para guru juga merasakan manfaat dari penggunaan perangkat digital ini. Dwi Fathurohman, salah satu guru di SMPN 4 Jombang, menyebut Chromebook cukup ringan secara sistem dan efisien untuk pembelajaran.
"iOS atau prosesor itu lebih ringan. Jadi siswa untuk mengakses ke sumber belajar lebih mudah. Dan tidak membutuhkan banyak data atau waktu yang lama. Itu akun penyimpanan pribadi sesuai masing-masing siswa," katanya.
Namun demikian, keterbatasan jaringan internet masih menjadi tantangan, mengingat Chromebook sangat bergantung pada koneksi. Sekolah harus memastikan jaringan tetap stabil.
"Chromebook ini kan harus tersambung ke internet. Tapi di SMP ini kami menyediakan sampai 3.000 Mbps, jadi insyaAllah tidak ada trouble hingga saat ini," kata Kepala SMP Negeri 4 Jombang Agus Tri Prastyo.
Agus menambahkan, pihak sekolah juga siap melakukan perawatan ringan terhadap perangkat. Jika terjadi kerusakan, dana operasional sekolah (BOS) dapat digunakan untuk memperbaikinya.
"Kalau kerusakan ringan kita tangani sendiri. Tapi kalau seperti baterai rusak, karena ini milik negara, kita bisa pakai dana BOS untuk memperbaikinya," katanya.
Teranyar, Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa pejabat Google Indonesia yang sempat bertemu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2019-2024, Nadiem Makarim, terkait rencana pengadaan TIK berupa laptop Chromebook
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Anang Supriatna menyebut pemeriksaan dilakukan terhadap Putri Ratu Alam (PRA) selaku Director of Government Affairs and Public Policy Google Indonesia.
"Kalau dari Google [yang diperiksa berinisial] PRA," ujarnya di Kejagung, Kamis (17/7).
Anang menjelaskan salah satu materi pemeriksaan yang didalami penyidik pada hari ini berkaitan dengan adanya investasi dari pihak Google kepada Gojek yakni perusahaan yang didirikan Nadiem.
"Kaitannya dengan penanganan perkara ini. Yang jelas sampai sejauh mana, mungkin karena bisa juga ada yang berkaitan dengan investasinya," jelasnya.
(fdl/vws)