Meta Lagi-lagi Bajak Peneliti OpenAI

CNN Indonesia
Selasa, 29 Jul 2025 11:00 WIB
Meta kembali membajak tim peneliti kecerdasan buatan (AI) dari OpenAI.
Meta di bawah Mark Zuckerberg kini tengah mendirikan divisi AI Superintelligent. (REUTERS/Manuel Orbegozo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Meta kembali membajak tim peneliti kecerdasan buatan (AI) dari OpenAI. Kini, raksasa teknologi tersebut membawa Shenjia Zhao untuk memimpin Meta Superintelligence Labs (MSL), divisi terbaru riset AI mereka.

Zhao adalah peneliti yang berkontribusi pada beberapa terobosan terbesar OpenAI, termasuk ChatGPT, GPT-4, dan model penalaran AI pertama perusahaan, o1. Keputusan membajak Zhao  langsung diumumkan oleh CEO Meta Mark Zuckerberg. 

"Saya sangat senang membagikan bahwa Shengjia Zhao akan menjadi Kepala Ilmuwan Meta Superintelligence Labs," kata Zuckerberg dalam sebuah posting di Threads pada Jumat (25/7), dikutip dari Tech Crunch.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Shengjia ikut mendirikan laboratorium baru ini dan telah menjadi ilmuwan utama kami sejak hari pertama. Sekarang setelah perekrutan kami berjalan dengan baik dan tim kami bersatu, kami telah memutuskan untuk meresmikan peran kepemimpinannya," katanya lagi.

Zhao akan mengelola agenda penelitian untuk MSL di bawah kepemimpinan Alexandr Wang, mantan CEO Scale AI yang baru-baru ini dipekerjakan untuk memimpin unit baru tersebut.

Wang, yang tidak memiliki latar belakang penelitian, dipandang sebagai pilihan yang tidak biasa untuk memimpin laboratorium AI. Maka dari itu, masuknya Zhao melengkapi tim di divisi baru ini.

Untuk mengisi unit tersebut, Meta mempekerjakan beberapa peneliti dari OpenAI, Google DeepMind, Safe Superintelligence, Apple, dan Anthropic, serta menarik para peneliti dari laboratorium Fundamental AI Research (FAIR) dan unit AI generatif yang sudah ada di Meta.

Dalam unggahannya, Zuckerberg menyoroti bahwa Zhao telah memelopori beberapa terobosan, termasuk "paradigma penskalaan baru."

CEO Meta kemungkinan besar merujuk pada karya Zhao pada model penalaran OpenAI, o1, di mana ia terdaftar sebagai kontributor utama bersama dengan salah satu pendiri OpenAI, Ilya Sutskever.

Meta saat ini tidak memiliki pesaing untuk o1, sehingga model penalaran AI adalah area fokus utama untuk MSL.

Pada akhir Juni, Meta telah sukses membajak beberapa karyawan OpenAI untuk bergabung dengan divisi superintelligence mereka. Beberapa di antaranya adalah Lucas Beyer, Alexander Kolesnikov, dan Xiaohua Zhai yang mengembangkan kantor OpenAI di Zurich.

Pada pertengahan Juni, CEO OpenAI Sam Altman mengungkap bahwa perusahaan Zuckerberg menawarkan bonus sebesar US$100 juta atau setara Rp1,6 triliun (dengan asumsi Rp16.327 per 1 dollar AS) kepada karyawannya untuk bergabung dengan raksasa teknologi itu.

Meta dalam beberapa waktu terakhir memang mengungkap ambisi besar mereka untuk meningkatkan AI mereka. Salah satu caranya adalah Meta diduga bakal merekrut berbagai ahli dan insinyur AI hebat dari pesaingnya.

(lmy/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER