Warga Diminta Sumbang Hewan Peliharaan Buat Makanan Singa Bonbin

CNN Indonesia
Selasa, 05 Agu 2025 15:10 WIB
Kebun binatang di Denmark meminta warga menyumbangkan hewan peliharaan mereka yang tak lagi diinginkan untuk jadi santapan singa. Simak alasannya.
Ilustrasi. Kebun binatang di Denmark meminta warga menyumbangkan hewan peliharaan mereka yang tak lagi diinginkan untuk jadi santapan singa. (Foto: Pixabay/WenPhotos)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah kebun binatang di Denmark meminta warga menyumbangkan hewan peliharaan mereka yang tak lagi diinginkan untuk jadi santapan hewan predator, seperti singa hingga harimau. Simak alasannya.

Kebun Binatang Aalborg, dalam sebuah unggahan di Facebook, mengaku mereka mencoba untuk meniru rantai makanan alami hewan-hewan yang ada di dalam pengawasan mereka.

"Ayam, kelinci dan marmut merupakan bagian penting dari makanan predator kami," tulisnya dalam postingan tersebut bersama gambar lynx bermulut terbuka dan bergigi tajam, melansir CNN, Selasa (5/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan begitu, tidak ada yang sia-sia - dan kami memastikan perilaku alami, nutrisi, dan kesejahteraan predator kami," tambah kebun binatang tersebut.

Lihat Juga :
HARI HARIMAU INTERNASIONAL
Apakah Harimau Jawa Masih Ada?

Dalam situs resminya, kebun binatang itu mengatakan bahwa hewan-hewan yang disumbangkan akan disuntik mati oleh staf terlatih sebelum disajikan sebagai makanan. Kebun binatang ini merupakan rumah bagi predator karnivora seperti singa Asia, lynx Eropa, dan harimau Sumatera.

Permintaan agar warga menyerahkan hewan peliharaan mereka untuk jadi santapan singa ini menuai kontroversi. Di dunia maya, sejumlah pihak memprotes ide menjadikan hewan peliharaan sebagai mangsa, sementara pihak lain memuji upaya kebun binatang ini dalam mempertahankan perilaku makan alami.

Wakil direktur Kebun Binatang Aalborg, Pia Nielsen, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa inisiatif ini telah berlangsung selama bertahun-tahun dan merupakan praktik yang lazim di Denmark.

"Selama bertahun-tahun di Kebun Binatang Aalborg, kami memberi makan karnivora kami dengan hewan ternak yang lebih kecil. Ketika memelihara karnivora, penting untuk memberi mereka daging, lebih disukai dengan bulu, tulang, dan sebagainya untuk memberi mereka makanan sealami mungkin," kata Nielsen.

"Oleh karena itu, masuk akal untuk mengizinkan hewan yang perlu disuntik mati karena berbagai alasan untuk dimanfaatkan dengan cara ini," lanjut dia.

Menurut Nielsen, praktik memberi hewan peliharaan ke predator adalah hal lumrah di Denmark. Selama ini, mereka juga sudah banyak menerima sumbangan seperti ayam, kelinci, marmut, dan kuda.

Ini bukan pertama kalinya kebun binatang di Denmark mendapat sorotan atas cara mereka memberi makan hewan dan mengendalikan populasi.

Pada tahun 2014, Kebun Binatang Kopenhagen di ibukota Denmark melakukan eutanasia terhadap jerapah muda yang sehat bernama Marius untuk menghindari perkawinan sedarah, meskipun ada petisi yang mencoba menghentikan langkah tersebut. Bangkainya digunakan sebagian untuk penelitian dan sebagian lagi untuk memberi makan singa, harimau, dan macan tutul di kebun binatang.

Beberapa minggu kemudian, kritik publik kembali muncul ketika kebun binatang tersebut menyuntik mati empat ekor singa untuk memberi tempat bagi singa jantan baru dengan harapan dapat mengembangbiakkan generasi anak singa yang baru.

(dmi/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER