Titik Sebaran Megathrust di Pulau Jawa, Kapan Prediksi Pecahnya?

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Agu 2025 08:34 WIB
Sisi selatan Pulau Jawa dihadapkan pada sejumlah zona megathrust yang bisa menghasilkan gempa besar dan berpotensi memicu bencana tsunami.
Ilustrasi. Sisi selatan Pulau Jawa dihadapkan pada sejumlah zona megathrust yang bisa menghasilkan gempa besar dan berpotensi memicu bencana tsunami. (Foto: iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sisi selatan Pulau Jawa dihadapkan pada sejumlah zona megathrust yang bisa menghasilkan gempa besar dan berpotensi memicu bencana tsunami. Simak daftar sebaran zona megathrust tersebut.

Megathrust adalah wilayah pertemuan lempeng-lempeng tektonik Bumi yang berpotensi menghasilkan gempa berkekuatan besar dan memicu tsunami dahsyat. Zona-zona ini diperkirakan melepaskan energi secara berulang dalam siklus hingga ratusan tahun.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan ada ancaman dari dua megathrust di Indonesia yang telah lama tidak mengalami pergeseran atau 'pecah'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan ini disampaikannya usai gempa berkekuatan M7,1 memicu tsunami di Jepang pada Agustus tahun lalu. Gempa tersebut bersumber dari Megathrust Nankai, yang merupakan salah satu zona seismic gap.

"Kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap 'Seismic Gap' Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9)," kata Daryono dalam keterangan tertulis saat itu.

Seismic gap adalah zona sumber gempa potensial yang belum mengalami gempa besar dalam kurun waktu puluhan hingga ratusan tahun terakhir.

"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," tutur Daryono.

Berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, segmen Megathrust Mentawai-Siberut dan Megathrust Selat Sunda terakhir kali menyebabkan gempa besar ratusan tahun yang lalu.

Megathrust Selat Sunda diketahui memiliki panjang 280 km dan lebar 200 km, dengan tingkat pergeseran (slip rate) sebesar 4 cm per tahun. Zona ini tercatat pernah mengalami pergeseran signifikan pada tahun 1699 dan 1780 dengan kekuatan Magnitudo (M) 8,5.

Sementara itu, Megathrust Mentawai-Siberut memiliki panjang 200 km dan lebar 200 km, dengan tingkat pergeseran 4 cm per tahun. Wilayah ini pernah menghasilkan gempa pada tahun 1797 dengan M 8,7 dan pada tahun 1833 dengan M 8,9.

Tidak hanya dua megathrust tersebut, peta yang sama mengidentifikasi adanya 13 megathrust lain yang mengelilingi wilayah Indonesia.

Beberapa di antaranya telah mengalami pemecahan segmen, yang kemudian membentuk segmen-segmen baru, seperti Segmen Mentawai yang terbagi menjadi Segmen Mentawai-Siberut dan Segmen Mentawai-Pagai.

Di Jawa, pulau dengan kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia, juga dihadapkan pada beberapa segmen megathrust, yakni Segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jawa Barat, dan Segmen Jawa Tengah-Jawa Timur.

Meskipun para ahli dapat memperkirakan potensi kekuatan gempa, mereka belum dapat memprediksi kapan megathrust tersebut akan 'pecah'.

"Meski para ahli mampu menghitung perkiraan Magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, akan tetapi teknologi saat ini belum mampu memprediksi dengan tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust tersebut," tulis BMKG dalam keterangannya.

Lebih lanjut, sejumlah studi mengungkapkan bahwa megathrust ini, termasuk yang berada di dekat Pulau Jawa, berpotensi memicu tsunami dengan ketinggian mencapai puluhan meter.

Oleh karenanya, Pulau Jawa, sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya ini.

Berikut adalah daftar lengkap segmen megathrust yang mengancam Pulau Jawa, sebagaimana tertera dalam Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017:

Megathrust Selat Sunda-Banten

Potensi Magnitudo maksimum: 8,8
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 280 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: Magnitudo 8,5 pada 1699 dan 1780

Megathrust Jawa Barat

Potensi Magnitudo maksimum: 8,8
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 320 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: M 8,1 pada 1903; M 7,8 pada 2006

Megathrust Jateng-Jatim

Potensi Magnitudo maksimum: 8,9
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 440 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: M 7,2 pada 1916; M 7,8 pada 1994

Megathrust Bali

Potensi Magnitudo maksimum: 9,0
Pergeseran per tahun: 4 cm
Dimensi: panjang 500 km, lebar 200 km
Sejarah gempa: belum ada catatan

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER