Presiden Direktur PT Telkom Indonesia, Dian Siswarini, menyebut digitalisasi bukan cuma jargon, tetapi telah terbukti memberi berbagai manfaat di berbagai industri.
"Digitalisasi bukan hanya jargon, tetapi telah menghasilkan dampak terukur lintas industri, mulai dari pengurangan downtime hingga 50 persen di sektor manufaktur, peningkatan produktivitas 20 persen di industri minyak dan gas, percepatan 15 persen waktu pengiriman di industri logistik, hingga pengurangan fraud losses 35 persen di sektor perbankan," ujar Dian dalam acara Telkomsel Solution Day 2025 di Jakarta, Kamis (21/8).
"Semua ini menunjukkan bagaimana solusi digital dapat memberikan nilai nyata, bahkan dalam hitungan bulan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian menyebut perlambatan ekonomi hingga fluktuasi mata uang menjadi tantangan global yang harus dihadapi berbagai sektor. Maka dari itu, transformasi digital saat ini bukan lagi pilihan, tetapi sebuah keharusan.
Pasalnya, pemanfaatan teknologi seperti 5G, AI hingga data intelligence bisa menjadi solusi untuk bertahan, bahkan membuka peluang baru yang menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat dan industri.
Selain beberapa dampak tadi, Dian juga menyinggung sejumlah manfaat digitalisasi yang ditemukan pihaknya, di antaranya peningkatan EBIT yang bisa sampai 20 persen.
Kemudian, ada juga beberapa manfaat lain seperti time to market yang bisa meningkat bahkan sampai 50 persen, produktivitas tim yang juga bisa meningkat lebih dari 30 persen dan juga mengurangi eror sampai 60 persen.
Di sisi pemerintahan, Telkom menemukan digitalisasi bisa mendongkrak keterlibatan masyarakat sampai 15 persen.
Lebih lanjut Dian menyinggung bagaimana infrastruktur menjadi kunci digitalisasi. Dalam hal ini, Telkom memiliki modal yang sangat besar, mulai dari penyediaan jaringan fiber, base transceiver station (BTS) hingga data center.
Dia menjelaskan Telkom saat ini memiliki lebih dari 177 ribu kilometer fiber network, dengan di antaranya 112 ribu lebih kilometer ada di domestik; kabel internasional yang menghubungkan Indonesia dengan dunia luar; lebih dari 271 ribu BTS; 43 ribu plus data center; serta 3 satelit dengan total kapasitas 42,2 Gbps.
"Dengan infrastruktur terbesar di Indonesia, lebih dari 177 ribu km jaringan fiber, 271 ribu BTS, 35 data center, serta 3 satelit, Telkom Group bersama Telkomsel siap menjadi mitra strategis transformasi digital bagi industri," tuturnya.
(lom/fea)