Sesar Lembang Masuk Fase Lepas Energi, Potensi Gempa Magnitudo 7

CNN Indonesia
Selasa, 26 Agu 2025 13:00 WIB
Menurut catatan penelitian, gempa besar terakhir di area Sesar Lembang ini terjadi pada abad ke-15.
Sesar Lembang yang belakangan tengah aktif sedang masuk ke fase pelepasan energi yang berpotensi menghasilkan gempa berkekuatan hingga magnitudo 7. ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap kalau Sesar Lembang yang belakangan tengah aktif sedang masuk ke fase pelepasan energi yang berpotensi menghasilkan gempa berkekuatan hingga magnitudo 7.

"Sesar Lembang itu satu segmen sepanjang 29 kilometer yang mampu menghasilkan gempa magnitudo 6,5 sampai 7, tentu dampak terburuknya, magnitudo 7," kata Peneliti Gempa Bumi BRIN, Mudrik Rahmawan Daryono, saat ditemui di Lembang, Minggu (24/8).

Siklus pelepasan energi Sesar Lembang yang jadi penyebab potensi gempa bermagnitudo 7 ini berkisar antara 170 tahun hingga 670 tahun. Menurut catatan penelitian, gempa besar terakhir di area sesar ini terjadi pada abad ke-15.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengingat dekade-dekade saat ini telah berada di antara 5-6 abad dari gempa besar terakhir maka bisa jadi fenomena ini terulang.

"Jadi sudah 560 tahun hingga saat ini, artinya sudah masuk rentang siklus ulang tahun gempa. Bisa terjadi sekarang atau 100 tahun lagi kita tidak tahu pastinya," jelas Mudrik.

Ditandai kemunculan gempa-gempa kecil

Tanda-tanda kemunculan gempa yang berkekuatan besar mulai terlihat dari adanya aktivitas Sesar Lembang yang lebih intens sejak tiga bulan terakhir dan gempa-gempa kecil sepanjang Agustus ini.

Menurut penelitian dan catatan historis, kemunculan gempa-gempa kecil dapat menghasilkan dua skenario, skenario baiknya adalah sebagai fase pelepasan energi secara bertahap, sementara skenario terburuknya menjadi gempa pembuka sebelum disusul gempa besar.

"Kondisi Sesar Lembang saat ini, kita tahu ada gempa-gempa kecil di sekitar kilometer 6, Ngamprah. Terus terang sampai saat ini sebagai saintis belum bisa memastikan apakah ini akan disusul oleh gempa besar atau hanya gempa kecil lalu berhenti, namun dua kemungkinan itu bisa terjadi. Tetapi kita sebagai manusia harus siap siaga menghadapi skenario terburuk," ujar Mudrik dikutip dari detik.

Adapun gempa-gempa kecil di area Sesar Lembang dan sesar lainnya yang berdekatan mulai muncul satu hingga dua pekan terakhir.

Gempa kecil pertama yang mengawali terjadi di wilayah Cisarua, Kabupaten Bandung pada Kamis (14/8). Gempa ini berkekuatan magnitudo 1,8.

Berselang enam hari, muncul kembali gempa lain dengan pusat gempa di darat, 19 kilometer di tenggara Kabupaten Bekasi pada kedalaman 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan magnitudo 4,9 dan terjadi di malam hari, Rabu (20/8).

Gempa di Bekasi ini ditengarai oleh aktivitas dari sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).

Setelahnya terjadi kembali dua gempa susulan di Bekasi dengan masing-masing magnitudo 2,1 (kedalaman 10 kilometer) dan magnitudo 2 (kedalaman 3 kilometer).

Menyusul intensnya kejadian tersebut, saat ini beberapa pemda di wilayah terkait mulai bergerak melakukan aksi preventif.

Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat misalnya yang telah menyiapkan enam titik lokasi pengungsian bila gempa terjadi. Enam lokasi yang disiapkan tersebut meliputi Taman Tegalega, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gasibu, Alun-Alun Kota Bandung, Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), dan Lapangan Olahraga Arcamanik.

"Dampak gempa bisa meluas ke infrastruktur, ekonomi, hingga sosial masyarakat. Oleh karena itu, arah kebijakan kami lebih pada upaya preventif dan kesiapsiagaan, bukan hanya responsif," kata Wakil Wali Kota Bandung Erwin di Bandung, Minggu (24/8) mengutip Antara.

(job/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER