Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi Program Digitalisasi Pendidikan berupa pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek periode 2019-2022.
"Dari hasil pendalaman dan alat bukti yang ada, pada sore ini telah menetapkan tersangka baru dengan inisial NAM (Nadiem Anwar Makarim)," ujar Kapuspen Kejagung Anang Supriatna dalam konferensi pers di kompleks Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (4/9).
Chromebook merupakan laptop besutan Google. Laptop ini berjalan pada sistem operasi Google Chrome atau ChromeOS dan dirancang untuk menggunakan aplikasi web dan penyimpanan cloud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Chromebook adalah laptop yang dapat Anda gunakan untuk hampir semua hal, mulai dari produktivitas dan kreativitas hingga gaming dan hiburan. Baik Anda seorang pelajar maupun profesional, Chromebook cocok untuk semua tugas sehari-hari Anda," tulis Google dalam laman resminya.
Namun, berbeda dengan laptop tradisional, Chromebook sangat bergantung pada koneksi internet dan layanan berbasis cloud. Chromebook lebih mengutamakan aplikasi web dan penyimpanan online daripada perangkat lunak dan file yang diinstal secara lokal.
Chromebook biasanya memiliki spesifikasi hardware yang lebih rendah, sehingga lebih terjangkau dan ringan dibandingkan dengan laptop tradisional.
Melansir Lenovo, salah satu keuntungan utama menggunakan Chromebook adalah waktu booting dan shutdown yang cepat. Karena ChromeOS merupakan sistem operasi yang ringan, Chromebook dapat dinyalakan dengan cepat.
Chromebook juga menerima pembaruan otomatis dari Google, memastikan pengguna mendapatkan patch keamanan dan fitur terbaru tanpa perlu intervensi manual. Selain itu, harga yang lebih terjangkau dan daya tahan baterai yang lebih lama membuat Chromebook menjadi pilihan menarik bagi pelajar dan mereka yang membutuhkan perangkat portabel untuk tugas komputasi dasar.
Lihat Juga :![]() TIPS TEKNOLOGI Ini 7 Tanda Hp Kamu Disadap, Simak Cara Mengatasinya |
Chromebooks dikenal karena fitur keamanannya. Chrome OS menggunakan beberapa lapisan keamanan, termasuk sandboxing, boot yang diverifikasi, dan pembaruan otomatis, yang membantu melindungi dari malware dan ancaman lainnya.
Selain itu, saat menggunakan Chromebook, data pengguna secara otomatis dienkripsi dan disimpan dengan aman di cloud, mengurangi risiko kehilangan data akibat kegagalan hardware atau pencurian.
Respons Google
Perwakilan Google tidak memberikan komentar terkait putusan terbaru Kejaksaan Agung (Kejagung). Google hanya menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam pengadaan Chromebook.
"Dalam peranan Google sebagai penyedia teknologi, Google bekerja sama dengan jaringan reseller dan beragam mitra untuk menghadirkan solusinya kepada para pengguna akhir, yakni para pendidik dan siswa," ujar Perwakilan Google kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/9).
"Kegiatan instansi pemerintah untuk pengadaan Chromebook dilakukan secara langsung dengan organisasi-organisasi tersebut, bukan dengan Google," imbuhnya.
Google mengatakan pihaknya terus bekerja sama dengan Kejagung dalam proses peninjauan yang dilakukan dalam kasus ini.
(mik/lom/mik)