Negosiasi divestasi TikTok antara Amerika Serikat dan China dikabarkan hampir rampung. Bahkan, saat ini mulai muncul bocoran sejumlah pemilik TikTok.
Proses divestasi ini merupakan salah satu upaya menyelamatkan TikTok dari pemblokiran di AS. Dalam prosesnya, hal ini melibatkan investasi dari sejumlah capital venture, dana ekuitas swasta, dan perusahaan teknologi berbasis di AS.
Menurut sumber yang familiar dengan kerangka kerja tersebut, para investor itu akan membentuk perusahaan baru berbasis di AS yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut secara domestik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerangka kesepakatan, yang disepakati oleh negosiator AS dan China di Madrid pekan ini, mencerminkan kesepakatan yang diajukan kepada Presiden AS Donald Trump pada April lalu. Pengajuan tersebut dilakukan sebelum Trump mengumumkan tarif tinggi terhadap China yang mengacaukan pembicaraan dengan Beijing mengenai aplikasi media sosial populer tersebut.
Sumber-sumber tersebut mengatakan di antara para investor yang diperkirakan akan memiliki sekitar 80 persen saham TikTok tersebut terdapat nama Oracle, Andreessen Horowitz, dan Silver Lake.
Konsorsium baru ini juga akan dikelola oleh dewan direksi mayoritas AS, termasuk seorang anggota yang ditunjuk oleh pemerintahan Trump.
The Wall Street Journal pertama kali melaporkan rincian kerangka kerja yang dibahas di Madrid tersebut.
Sumber-sumber tersebut mengingatkan bahwa kerangka kerja ini masih dalam pembahasan dan dapat berubah sebelum Trump dan pemimpin China Xi Jinping dijadwalkan berbicara melalui telepon pada Jumat (19/9). Pada waktu ini, kedua kepala negara diperkirakan akan menandatangani kesepakatan secara resmi mengenai TikTok.
"Setiap detail mengenai kerangka kerja TikTok hanyalah spekulasi belaka kecuali diumumkan oleh pemerintahan ini," kata seorang pejabat senior Gedung Putih, dikutip dari CNN.
Ketua Eksekutif Oracle, Larry Ellison, yang pekan lalu sempat menjadi orang terkaya di dunia, dikabarkan ikut terlibat dalam pembicaraan untuk membeli aset TikTok di AS. Trump pada Januari lalu mengatakan akan mendukung Ellison untuk membeli aset TikTok di AS.
Perusahaan Ellison sudah memiliki hubungan dengan TikTok. Oracle pada 2020 mulai menghosting data TikTok di AS, dan sempat mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Trump pertama pada tahun itu untuk membeli TikTok, sebelum kesepakatan tersebut akhirnya diblokir.
Meskipun Trump sebelumnya mengatakan akan mencari kemitraan 50-50 antara ByteDance dan pemilik Amerika baru, undang-undang yang melarang TikTok yang disahkan oleh kelompok bipartisan anggota kongres dan ditandatangani oleh mantan Presiden Joe Biden melarang China memiliki saham lebih dari 20 persen pada aset TikTok di AS.
Di sisi lain, China menyebut kesepakatan kerangka kerja yang dicapai di Madrid untuk mengalihkan kepemilikan TikTok ke pihak yang dikendalikan AS sebagai "saling menguntungkan" dan mengatakan akan meninjau ekspor teknologi TikTok serta lisensi hak kekayaan intelektualnya.
"China telah mencapai kesepakatan yang relevan dengan Amerika Serikat terkait masalah TikTok karena didasarkan pada prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan," kata surat kabar China People's Daily dalam sebuah komentar, dikutip dari Reuters.
Artikel tersebut ditandai dengan nama "Zhong Sheng" atau "Suara China", istilah yang digunakan oleh surat kabar Partai Komunis yang berkuasa tersebut untuk mengemukakan pandangan mengenai kebijakan luar negeri.
"China akan meninjau masalah terkait ekspor teknologi TikTok dan lisensi hak kekayaan intelektual sesuai dengan hukum," tambah komentar tersebut.
Setelah bertemu dengan negosiator China di Madrid awal pekan ini, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan batas waktu 17 September yang berpotensi mengganggu operasional aplikasi tersebut di AS dapat diperpanjang 90 hari untuk memungkinkan kesepakatan diselesaikan.
(lom/dmi)