Musim Peralihan, Waspada Hujan Deras di Waktu-waktu Ini

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Sep 2025 09:15 WIB
Ilustrasi. Selama musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, hujan deras berpotensi mengguyur sejumlah wilayah Indonesia di waktu-waktu tertentu. (Foto: CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selama musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, hujan deras berpotensi mengguyur sejumlah wilayah Indonesia di waktu-waktu tertentu. Simak prediksinya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca sepekan ke depan di sejumlah wilayah Indonesia didominasi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, terutama pada sore hingga malam hari.

Menurut BMKG memasuki dasarian kedua September, sebagian wilayah Indonesia sedang mengalami masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

"Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang cenderung bersifat sporadis dan berdurasi singkat serta terjadi pada sore hingga menjelang malam hari sering terjadi pada masa peralihan ini," kata BMKG dalam laman resminya, Rabu (17/9).

Fenomena ini terjadi seiring masuknya sebagian wilayah Indonesia ke masa peralihan musim, yang ditandai dengan hujan bersifat sporadis, berdurasi singkat, dan cenderung terjadi menjelang malam. BMKG menyebut dinamika atmosfer global dan regional turut memperkuat potensi terbentuknya awan hujan di berbagai daerah.

"Konvergensi angin, suhu muka laut yang hangat, serta aktifnya fenomena atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Kelvin menjadi pemicu meningkatnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia," ujar BMKG.

Menurut BMKG selama sepekan ke depan, pertumbuhan awan hujan yang signifikan masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Kondisi ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor atmosfer skala global, regional, hingga lokal, yang mempertahankan atmosfer berada dalam kondisi labil dan mendukung perkembangan awan konvektif.

Aktivitas atmosfer tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat.

Potensi cuaca signifikan berupa hujan lebat disertai angin kencang berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, serta kawasan Indonesia bagian tengah hingga timur.

BMKG juga mencatat nilai Dipole Mode Index (DMI) yang saat ini negatif (−1,27) berkontribusi pada peningkatan pasokan uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat.

Sementara itu, nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang cenderung negatif di sejumlah wilayah mengindikasikan potensi kuat pertumbuhan awan konvektif.

Di sisi lain, aktivitas gelombang atmosfer juga berperan penting pada dinamika atmosfer di wilayah Indonesia. Fenomena MJO dan gelombang Kelvin masih diperkirakan aktif di wilayah Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, serta Papua Selatan, yang berkontribusi dalam peningkatan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan.

Selain itu, gelombang atmosfer dengan frekuensi rendah juga terpantau berada di sebagian besar wilayah Indonesia, dari barat hingga timur, sehingga semakin memperkuat peluang hujan.

(dmi/dmi)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jatim

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK