Sistem Deteksi Tsunami RI Diklaim Sukses Merespons Gempa Laut Filipina

CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2025 14:42 WIB
Sistem deteksi dini tsunami nasional Indonesia dinilai bekerja efektif merekam perubahan muka laut wilayah utara Sulawesi dampak dari gempa tektonik bermagnitudo 7,4 yang terjadi di Laut Filipina, Jumat (10/10). Basarnas
Jakarta, CNN Indonesia --

Sistem deteksi dini tsunami nasional Indonesia dinilai bekerja efektif merekam perubahan muka laut wilayah utara Sulawesi dampak dari gempa tektonik bermagnitudo 7,4 yang terjadi di Laut Filipina, Jumat (10/10).

Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan bahwa jaringan sensor tsunami gauge segera merekam perubahan muka laut hanya beberapa menit setelah gempa terjadi pukul 08.43 WIB.

Dalam waktu kurang dari 30 menit, alat ukur di Essang, Beo, Melonguane, Ganalo, Sangihe Sulawesi Utara, hingga Morotai dan Halmahera Barat di Maluku Utara berhasil mencatat anomali tinggi muka air laut dengan cepat dan akurat.

Data BMKG menunjukkan gelombang laut tertinggi mencapai 17 centimeter di Essang, Talaud, sedangkan di lokasi lain tercatat antara 5-11 centimeter.

"Ini termasuk kategori tsunami minor, namun sistem berhasil mengonfirmasi adanya kenaikan permukaan air laut yang relevan dengan hasil pemodelan," kata Daryono dikutip dari Antara.

Keberhasilan sistem deteksi dini ini menunjukkan kesiapan infrastruktur observasi Indonesia dalam merespons ancaman tsunami di wilayah perbatasan laut utara.

Selain itu, dia menyebut koordinasi antara BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan pemerintah daerah melalui BPBD juga berlangsung cepat, sehingga informasi dapat segera diteruskan ke masyarakat.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,4 magnitudo terjadi pada pukul 08.43.58 WIB dengan episenter di koordinat 7,23° Lintang Utara dan 126,83° Bujur Timur atau sekitar 275 kilometer arah barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 58 kilometer.

Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, gempa tersebut dipicu oleh aktivitas patahan naik di zona subduksi Laut Filipina. BMKG menyatakan gempa ini berpotensi tsunami dengan status Waspada bagi wilayah pesisir Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Minahasa Utara bagian selatan, Minahasa bagian selatan, dan Supiori di Papua.

(tim/mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK