Windows 10 Resmi Tutup Buku, Bagaimana Nasib Penggunanya?

CNN Indonesia
Rabu, 15 Okt 2025 17:45 WIB
Microsoft resmi menghentikan dukungan untuk sistem operasi Windows 10 pada Selasa (14/10). Apa dampaknya buat pengguna?
Microsoft resmi menghentikan dukungan untuk sistem operasi Windows 10 pada Selasa (14/10). (Foto: Dok.Acer)
Jakarta, CNN Indonesia --

Microsoft resmi menghentikan dukungan untuk sistem operasi Windows 10 pada Selasa (14/10). Pengguna yang masih memakai sistem operasi ini berpotensi terpapar risiko keamanan siber, mulai dari virus hingga malware.

"Windows 10 akan mencapai akhir dukungan pada 14 Oktober 2025. Pada titik ini bantuan teknis, pembaruan fitur dan pembaruan keamanan tidak akan lagi disediakan," tulis Microsoft di lamannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Microsoft mengimbau pengguna yang masih menggunakan sistem operasi ini untuk beralih ke Windows 11.

Dikutip dari The Guardian, jika PC Anda berusia kurang dari empat tahun, kemungkinan besar dapat menjalankan Windows 11.

Untuk memastikannya, periksa spesifikasi komputer Anda. Spesifikasi minimum untuk Windows 11 adalah 4GB RAM dan 64GB penyimpanan, tetapi komputer juga memerlukan Trusted Platform Module 2.0 (TPM 2.0), yang menyimpan kredensial dalam chip aman, mirip dengan semua smartphone modern.

Jika tidak bisa beralih karena perangkat tidak mendukung, Microsoft juga menyediakan pengguna opsi untuk mendaftar dalam program Windows 10 Consumer Extended Security Updates (ESU).

"Jika Anda membutuhkan lebih banyak waktu sebelum berpindah ke Copilot+ PC atau perangkat Windows 11 baru lainnya, program Updates Keamanan Diperpanjang (ESU) konsumen dapat melindungi perangkat Windows 10 Anda hingga setahun setelah 14 Oktober 2025," tulis Microsoft.

Opsi ini akan memberi Anda waktu satu tahun sebelum dukungan benar-benar berakhir.

Pendaftaran gratis jika Anda masuk ke Windows 10 dengan akun Microsoft untuk menyinkronkan pengaturan. Jika tidak, Anda perlu membayar US$30 ditambah pajak, atau menukarkan 1.000 poin reward.

Opsi lainnya adalah pengguna perlu mengganti perangkat dengan yang mendukung Windows 11.

Risiko keamanan siber
Pengguna yang tidak memilih salah satu opsi di atas akan tetap bisa menggunakan perangkatnya dengan Windows 10. Namun, pengguna akan menjadi sangat rentan terhadap peretas.

Tanpa dukungan teknis dan pembaruan keamanan berkala, pengguna akan rentan terhadap virus dan malware seiring dengan ditemukannya bug dan celah keamanan. Hal ini membuat pengguna menjadi sasaran empuk bagi para penjahat siber.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER