Sarmi Papua Diguncang 120 Gempa Susulan Sejak Kamis, Terbesar M 5,1

CNN Indonesia
Minggu, 19 Okt 2025 12:01 WIB
Sarmi mengalami gempa M 6,6 pada Kamis (16/10) yang disusul 120 gempa, termasuk M 5,1, pada Minggu pagi.
Sarmi mengalami gempa M 6,6 pada Kamis (16/10) yang disusul 120 gempa, termasuk M 5,1, pada Minggu pagi. (ANTARA FOTO/GUSTI_TANATI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 120 gempa susulan terjadi di wilayah Sarmi, Papua sejak Kamis (16/10). Terbaru, gempa berkekuatan M 5,1 mengguncang wilayah tersebut Minggu (19/10) pukul 09:52:35 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa besar terbaru dengan parameter update M5,1 ini mengguncang wilayah Pantai Utara Sarmi, tepatnya pada koordinat 2,01° LS ; 138,95° BT. Gempa ini berlokasi di darat pada jarak 28 kilometer Tenggara Sarmi pada kedalaman 10 kilometer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa dangkal ini disebabkan pergerakan Sesar Anjak Mamberamo.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Anjak Mamberamo," kata Daryono dalam keterangannya, Minggu (19/10).

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (oblique thrust fault)," tambahnya.

Daryono mengatakan gempa ini tidak berpotensi menyebabkan tsunami.

Gempa ini disebut berdampak dan dirasakan di daerah Sarmi dengan skala intensitas II MMI yang artinya getaran dirasakan beberapa orang, serta benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Menurut Daryono, gempa ini merupakan rangkaian gempa susulan dari gempa utama pada 16 Oktober pukul 12:48:54 WIB dengan kekuatan M 6.6.

Gempa utama sendiri menyebabkan sejumlah kerusakan mulai bangunan hancur hingga retakan di jalan dan sungai.

Total 120 gempa susulan terjadi sejak gempa utama mengguncang wilayah tersebut dengan kekuatan bervariasi antara M 2,2 hingga M 5,1.

"Hingga pukul 10:15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada 120 kejadian gempa bumi susulan (aftershock). Gempa Bumi susulan terbesar tercatat dengan magnitudo M5.1 dan terkecil M2.2," tuturnya.

Lebih lanjut, Daryono mengimbau masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Masyarakat juga diimbau untuk memeriksa tidak ada kerusakan pada bangunan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

(lom/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER