iPhone 17 Series Laris Manis, Apple Panen Cuan

CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2025 13:51 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Seri iPhone 17 yang baru saja meluncur awal September lalu mendapat sambutan positif di pasar, dengan catatan penjualan meningkat dibanding seri sebelumnya.

Dalam laporan keuangannya, Apple mencatat penjualan iPhone sebesar US$49 miliar, naik dari US$46,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Meski sedikit di bawah proyeksi analis Wall Street sebesar US$50,1 miliar, angka ini tetap mencetak rekor penjualan iPhone tertinggi untuk kuartal keempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, pendapatan Apple meningkat menjadi US$102,5 miliar, naik dari US$94,9 miliar pada tahun sebelumnya. Pendapatan dari layanan digital seperti App Store, iCloud, dan Apple TV+ juga mencapai rekor baru US$28,8 miliar, naik dari sekitar US$25 miliar.

CEO Apple Tim Cook mengatakan perusahaan memperkirakan pendapatan kuartal Desember akan menjadi yang terbaik dalam sejarahnya, bersama dengan penjualan iPhone tertinggi sepanjang masa, yang menunjukkan kesuksesan iPhone 17. Dalam perdagangan setelah jam kerja, saham Apple naik sekitar 3 persen.

"Kami memperkirakan kuartal Desember akan menjadi yang terbaik bagi perusahaan dan juga bagi iPhone," kata Cook, melansir CNN, Kamis (30/1).

Merujuk data Counterpoint Research, dalam 10 hari pertama penjualan di Amerika Serikat dan China, jajaran iPhone 17 terjual 14 persen lebih banyak dibandingkan generasi sebelumnya. Model iPhone 17 standar dan iPhone 17 Pro Max menjadi varian paling diminati.

Sementara, iPhone Air yang digadang-gadang sebagai iPhone tertipis mendapat respons lebih rendah.

Namun begitu, penjualan iPhone di China menurun dibandingkan tahun sebelumnya. perusahaan meraup US$14,5 miliar di pasar ini, sementara Apple menghasilkan US$15 miliar pada tahun 2024. Menurut Cook, pendapatan iPhone di China diperkirakan akan kembali meningkat pada kuartal ini karena respons terhadap iPhone 17.

iPhone selalu menjadi sorotan karena menghasilkan pendapatan terbesar perusahaan, terus menarik perhatian industri teknologi, terutama karena spekulasi bahwa perangkat bertenaga AI lainnya pada akhirnya akan menggantikan smartphone.

Meskipun analis sebelumnya meminta Apple untuk menjelaskan pendekatan AI-nya, Wall Street lebih tertarik pada faktor-faktor yang mendorong permintaan iPhone dan dampak tarif. Apple mengatakan mereka memperkirakan akan menanggung biaya terkait tarif sebesar US$1,4 miliar pada kuartal ini.

Namun, saat ditanya apakah kemunculan chatbot dan aplikasi AI akan mengubah cara pengguna menggunakan aplikasi, Cook menyatakan bahwa ia melihat peluang di App Store untuk AI.

Selain itu, dia menyatakan bahwa Apple Intelligence, sekumpulan fitur berbasis kecerdasan buatan untuk iPhone dan produk lain perusahaan, mendorong orang untuk memperbarui iPhone mereka.

"Saya akan mengatakan bahwa Apple Intelligence adalah faktor penting, dan kami sangat optimis bahwa hal itu akan menjadi faktor yang lebih besar, dan itulah cara kami memandangnya," katanya.

Sementara pesaing seperti Google, Microsoft, dan Samsung terus membelanjakan miliaran dolar ke infrastruktur kecerdasan buatan (AI), Apple menunda pembaruan untuk Siri pada awal tahun ini yang seharusnya membuatnya lebih mirip dengan ChatGPT dari OpenAI dan Gemini dari Google.

(wjp/dmi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER