Manusia Rp2.546 Triliun: China Bakal Memenangi Perlombaan AI

wpj | CNN Indonesia
Jumat, 07 Nov 2025 17:55 WIB
CEO Nvidia Jensen Huang memprediksi China bakal mengalahkan Amerika Serikat dalam perlombaan kecerdasan buatan (AI). (Foto: REUTERS/Kim Soo-hyeon)
Jakarta, CNN Indonesia --

CEO Nvidia Jensen Huang memprediksi China bakal mengalahkan Amerika Serikat dalam perlombaan kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, saat ini China hanya tertinggal sedikit dari AS, namun bakal menyalip negara adikuasa itu dalam waktu dekat.

"China akan memenangkan perlombaan AI," kata Huang kepada surat kabar tersebut di sela-sela acara Future of AI Summit yang diselenggarakan oleh Financial Times, Rabu (5/11).

Menurut laporan Reuters, Huang juga sempat mencuitkan, di laman X pribadinya, bahwa China hanya tertinggal nanoseken dari AS terkait perlombaan AI.

"Seperti yang telah saya katakan sejak lama, China tertinggal beberapa nanosekon dari Amerika Serikat dalam bidang kecerdasan buatan (AI)," tuturnya.

"Sangat penting bagi Amerika untuk unggul dengan bergerak lebih cepat dan memenangkan pengembang di seluruh dunia," tambahnya.

Pada bulan Oktober, manusia berharta Rp2.546 triliun lebih itu mengatakan bahwa AS dapat memenangkan persaingan AI jika ekosistem global, menggunakan sistem Nvidia. Namun, ia menyayangkan bahwa pemerintah China menutup aksesnya ke pasar.

Persaingan antara China dan Amerika Serikat untuk mendominasi bidang komputasi mutakhir dan kecerdasan buatan semakin memanas. Akses China terhadap chip AI, terutama yang diproduksi oleh Nvidia, tetap menjadi titik panas dalam persaingan teknologi.

"Kami ingin Amerika Serikat menang dalam perlombaan kecerdasan buatan ini. Tidak ada keraguan tentang itu," kata Huang dalam konferensi pengembang Nvidia yang diadakan di Washington bulan lalu.

Huang juga menambahkan bahwa ia ingin membangun dunia berdasarkan teknologi Amerika, tetapi ia juga butuh menarik para pengembang dari China.

"Kami ingin dunia dibangun berdasarkan teknologi Amerika. Itu benar. Tapi kami juga perlu berada di China untuk menarik pengembang mereka. Kebijakan yang membuat Amerika kehilangan setengah dari pengembang kecerdasan buatan di dunia tidak menguntungkan dalam jangka panjang, itu lebih merugikan kita," tambahnya.

Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada Minggu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa chip Blackwell paling canggih milik Nvidia hanya akan tersedia untuk konsumen Amerika Serikat.

Seperti yang diungkapkan oleh CEO Jensen Huang sebelumnya, Nvidia belum mengajukan izin ekspor AS untuk menjual chip tersebut di China karena sikap Beijing terhadap perusahaan.

Trump menambahkan bahwa Washington akan mengizinkan China untuk berinteraksi dengan Nvidia, tetapi "tidak dalam hal semikonduktor paling canggih."

(wpj/dmi)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK