Menkomdigi Minta Opsel Segera Perbaiki Jaringan Imbas Banjir Sumatra
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid minta operator selular (opsel) segera melakukan perbaikan pada site-site yang terdampak banjir dan longsor di Tapanuli Tengah dan Sibolga, Sumatra Utara.
"Itu [gangguan jaringan] rata-rata instalasi BTS milik operator seluler. Kita minta mereka terus memantau dan segera melakukan perbaikan, dan yang paling utama juga menginformasikan kepada masyarakat titik-titik mana saja yang terdampak," kata Meutya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/11).
Meutya mengatakan pihaknya telah memberikan informasi titik-titik terdampak berdasarkan laporan dari opsel. Namun, ia meminta para opsel untuk pro aktif kepada pengguna dan memberikan penjelasan jika terdapat gangguan-gangguan jaringan.
Terpisah, Plh. Dirjen Infrastruktur Digital Ervan Fathurokhman Adiwidjaja menyebut Komdigi juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengakselerasi pemulihan jaringan.
Ia menyebut ada beberapa faktor yang menjadi tantangan dalam pemulihan, mulai dari pasokan listrik hingga akses jalan.
"Tapi memang ini tidak mudah, karena memang dalam hal ini membutuhkan beberapa indikator selain telco ya, listrik, kemudian jalan, power supply, nah inilah yang sedang kita terus koordinasikan," ujar Ervan di Yogyakarta, Kamis (27/11).
Ia mengatakan Komdigi terus memantau proses pemulihan agar semua infrastruktur yang terdampak bisa segera pulih.
Sebelumnya, Pusat Monitoring Telekomunikasi (PMT) Komdigi mengungkap data sebaran infrastruktur infrastruktur telekomunikasi terdampak banjir dan longsor milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Indosat Tbk (Indosat) dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).
"Gangguan layanan telekomunikasi yang disebabkan oleh banjir telah berdampak pada matinya 495 site atau sekitar 1,42 persen dari total 34.660 site eksisting di Provinsi Sumatra Utara," demikian keterangan resmi Komdigi, Kamis (27/11).
Menurut Komdigi, XLSmart melaporkan data alarm kepada PMT pada Rabu (26/11) yang menyatakan ada 80 site atau sekitar 0,19 persen dari total 8.746 site eksisting mereka di Sumut terdampak banjir.
Sementara, Indosat melaporkan bahwa 79 site atau 0,77 persen dari total 10.174 site eksisting mereka di Sumut juga terdampak bencana tersebut. Kemudian, Telkomsel menyampaikan bahwa ada 336 site mereka di Sumut yang terdampak banjir.
"Site yang terdampak dan mengalami gangguan [down] disebabkan oleh terputusnya aliran listrik dari PLN dan gangguan transmisi," ujar Komdigi.
Respons operator
Pihak opsel, di sisi lain, mengaku terus mengupayakan pemulihan jaringan telekomunikasi yang terdampak longsor dan banjir di wilayah Tapanuli Tengah dan Sibolga, Sumatra Utara. Pasokan listrik hingga akses jalan menjadi tantangan dalam proses pemulihan.
General Manager Region Network Operations & Productivity Sumbagut Nurdianto mengatakan saat ini pihaknya masih terus berupaya memulihkan jaringan telekomunikasi, meski terkendala situasi di lapangan.
"Saat ini beberapa titik jaringan transport mengalami dampak bencana serta pemadaman listrik masif terjadi di wilayah tersebut. Hal ini berdampak pada penurunan kualitas jaringan Telkomsel di sejumlah titik tersebut," kata Nurdianto kepada CNNIndonesia.com.
Nurdianto mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mengupayakan percepatan pemulihan jaringan agar para pelanggan dapat kembali menikmati layanan komunikasi dengan lancar.
Senada, Group Head Corporate Communication & Sustainability XLSmart Reza Mirza mengatakan keprihatinan yang mendalam atas musibah banjir dan tanag longsor yang terjadi di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Terkait jaringan, beberapa site XLSmart terdampak bencana tersebut dan mengalami gangguan karena hilangnya pasokan listrik. Reza menyebut pihaknya terus mengupayakan pemulihan terhadap base transceiver station (BTS) yang terdampak.
"Sementara untuk jaringan, ada beberapa BTS kami yang terdampak karena tidak adanya pasokan listrik. Saat ini kami masih terus melakukan upaya pengechekan dan pemulihan terhadap beberapa BTS yang terdampak tersebut dan untuk detailnya kami belum bisa sampaikan," tutur Reza.
(lom/dmi)