Jaringan Telekomunikasi Aceh Baru 40 Persen, Tunggu Pasokan Listrik

CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2025 08:10 WIB
Pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh baru mencapai 40 persen yang salah satunya dikarenakan masalah pasokan listrik.
Suasana pusat Kota Kuala Simpang yang luluh lantak akibat banjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12). (Foto: ANTARA FOTO/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut jaringan telekomunikasi di Sumatra Utara dan Sumatra Barat masih-masing telah pulih 98 dan 99 persen. Sementara pemulihan di Aceh baru mencapai 40 persen yang salah satunya dikarenakan masalah pasokan listrik.

"Mungkin fokus kita sekarang ke Aceh. Untuk Sumut, kita sudah 98 persen. Kemudian sumbar lebih baik lagi sudah di 99 persen," ujar Meutya di sela Perayaan Natal Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Indonesia (APJATEL), Jakarta, Kamis (11/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Basis tower (di Aceh) itu kurang lebih (sudah pulih) 40 persen. Jadi ini yang memang PR kita untuk menaikkan segera. Karena memang konektivitas menjadi sangat penting," tambahnya.

Meutya mengatakan ada beberapa faktor yang membuat pemulihan belum bisa maksimal, di antaranya ketersediaan listrik dan juga ada gangguan transmisi.

Meski kondisi belum pulih, Meutya menyampaikan bahwa secara infrastruktur tower tidak ada yang roboh. Artinya, secara infrastruktur tidak ada kelumpuhan

"Kerusakan tower itu kami dilaporkan nol atau hampir nol. Tinggal transmisi, ada gangguan-gangguan kabel dan kemudian yang paling utama yang kita tunggu adalah listrik. Jadi kalau listrik sudah kembali, sekali lagi ini akan amat membantu dari sisi konektivitas, khususnya di wilayah Aceh," tutur Meutya.

Sementara itu, Ketua Umum APJATEL Jerry Mangasas Swandy mengatakan ada beberapa jaringan fiber optik yang mengalami kerusakan akibat longsor, tetapi penanganan sudah dilakukan dengan pemanfaatan jaringan cadangan.

"Fiber Optik ada kerusakan beberapa yang longsor, tapi kita sudah bisa handle. Karena kita ada redundant, bukan hanya primary. Jadi semua backbone itu kondisinya bagus," katanya.

Lebih lanjut, Meutya mengatakan faktor utama yang menjadi kunci pemulihan jaringan adalah pasokan listrik.

Ia mengatakan jika listrik tersedia, 75 persen jaringan di Aceh sudah bisa pulih. Sementara 25 persen sisanya adalah pemulihan site-site yang terkendala transmisinya.

Tunggu pasokan listrik

Menurut Jerry pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh yang terdampak banjir dan longsor tinggal menunggu pasokan listrik yang berada di bawah domain Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

"Iya, (pemulihan jaringan telekomunikasi) kita tunggu arahan dari Pak Bahlil, karena Pak Bahlil sebagai Menteri ESDM, yang tupoksi-nya disana, karena secara fiber optik kita siap," kata Jerry.

Menurut Jerry, infrastruktur telekomunikasi di Aceh sudah siap untuk beroperasi, tetapi pasokan listrik masih sangat terbatas.

"Inter koneksi BTS to BTS itu kan tergantung power ya, saat ini kita kejar-kejaran, ketika PLN-nya up, BTS-nya up, otomatis secara pipa, secara fiber optik bisa terkoneksi, sehingga semua distribusi, transmisi, layanan data, dan voice itu bisa terlayani dengan bagus," tuturnya.

Pemulihan jaringan telekomunikasi di Sumatra Utara telah mencapai 98 persen, sedangkan di Sumatra Barat telah mencapai 99 persen. Pemulihan jaringan di Aceh masih cukup rendah, berada di angka 40 persen.

Selain masalah pasokan listrik, Meutya juga menyinggung masalah transmisi pada site-site terdampak. Namun, masalah utama tetap pada pasokan listrik.

Jika listrik tersedia, katanya, pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh bisa mencapai 75 persen, dengan 25 sisanya pemulihan dari sisi transmisi.

"Kalau listrik tersedia itu insya Allah (pemulihan) naik ke 75 persen. Ini yang disampaikan oleh teman-teman operator. Jadi nanti tinggal 25 persennya itu membenarkan atau memulihkan masalah-masalah gangguan transmisi," kata Meutya.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER