Meskipun temuan di Gunung Tangkil menarik, penelitian lebih lanjut menghadapi hambatan lingkungan dan regulasi.
Karena Gunung Tangkil terletak di dalam Kawasan Konservasi Alam Sukawayana, penggalian arkeologi dibatasi, dan aktivitas yang berpotensi merusak vegetasi harus dihindari. Setiap pembukaan lahan harus mematuhi peraturan lingkungan yang ketat.
"Tantangannya, kita belum bisa melakukan ekskavasi penuh karena areanya hutan lindung. Motong lahan saja tidak boleh. Jadi harus diskusi dulu dengan pihak kehutanan," jelas Irfan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Irfan, kedekatan Gunung Tangkil dengan kawasan Ciletuh Geopark memperkuat hubungan antara lanskap alam dan budaya masa lalu. Sesuai dengan status kawasan konservasinya, BRIN merekomendasikan untuk menetapkan situs ini sebagai situs warisan budaya dengan akses terbatas.
Menurut para peneliti Gunung Tangkil kemungkinan terhubung dengan pusat-pusat megalitik lain di Jawa Barat. Keterkaitan ini menjadikan Gunung Tangkil sebagai situs kunci untuk memahami jaringan budaya prasejarah di wilayah tersebut, seperti dilaporkan oleh Arkeonews.
Masyarakat lokal juga sangat menghormati Gunung Tangkil dan secara rutin melaksanakan ritual leluhur di berbagai lokasi di kawasan tersebut.
Para peneliti menekankan bahwa kelangsungan tradisi hidup ini menunjukkan koneksi spiritual dan budaya, komunitas serta memperkuat argumen untuk memberikan pengakuan resmi dan perlindungan hukum bagi Gunung Tangkil sebagai situs warisan budaya.
Berdasarkan bukti yang semakin melimpah dan kokoh, peneliti BRIN dan tokoh budaya secara resmi mendesak pemerintah daerah dan pusat untuk menetapkan Gunung Tangkil sebagai situs warisan budaya.
Fajar menjelaskan bahwa upaya ini awalnya dimulai sebagai verifikasi rutin museum, namun kini menunjukkan indikasi kuat adanya situs arkeologi penting dengan nilai sejarah dan budaya yang besar.
"Kepada pemerintah, kita mengusulkan Gunung Tangkil jadi situs cagar budaya," ungkap Fajar.
Pada awal September, BRIN akan memulai fase berikutnya dari penelitian, yang akan melibatkan pemetaan menggunakan drone dan pemindaian LiDAR yang lebih luas untuk mengklarifikasi dan mengidentifikasi struktur-struktur tersebut.
Jika diverifikasi dan diberikan perlindungan resmi, Gunung Tangkil berpotensi menjadi salah satu situs megalitik baru yang paling signifikan di Indonesia.
Situs ini mengandung struktur batu yang kompleks dan dapat memberikan wawasan berharga tentang teknik rekayasa kuno, jaringan perdagangan regional, serta praktik budaya komunitas prasejarah yang telah tersembunyi selama berabad-abad.
(wpj/dmi)