Peringatan BMKG, Waspada Angin Kencang di Jakarta Hingga Rabu

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2025 18:41 WIB
BMKG mengeluarkan peringatan cuaca untuk Jabodetabek 15-17 Desember, dengan potensi angin kencang dan hujan lebat di beberapa wilayah.
Ilustrasi. BMKG mengeluarkan peringatan cuaca untuk Jabodetabek 15-17 Desember, dengan potensi angin kencang dan hujan lebat di beberapa wilayah. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Jabodetabek selama 3 hari ke depan, yang di antaranya menyoroti potensi angin kencang di wilayah Jakarta hingga Tangerang.

Dalam peringatan cuaca periode 15-17 Desember tersebut, tidak banyak wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat. Namun, potensi angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada hari ini (15/12), hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Bogor.

Sementara itu, angin kencang berpotensi terjadi di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Kepulauan Seribu.

Pada Selasa (16/12), Kabupaten Bogor masih berpotensi diguyur hujan, tetapi dengan intensitas yang lebih rendah, yakni sedang hingga lebat.

Wilayah dengan potensi angin kencang juga berkurang, yaitu Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Pada Rabu (17/12), wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang masih sama. Namun, potensi hujan sedang hingga lebat yang sebelumnya hanya di Kabupaten Bogor diperkirakan meluas ke Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Kepulauan Seribu, Kota Bogor, dan Kota Depok.

Dalam peringatan tersebut, BMKG tidak menjelaskan aktivitas atmosfer apa yang menyebabkan hal tersebut.

Namun, dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 12-18 Desember, BMKG menyebut sejumlah fenomena atmosfer tengah terjadi di wilayah Tanah Air, mulai dari skala global, regional, dan lokal.

Pada skala global, Dipole Mode Index (DMI) saat ini tercatat bernilai −0.63, yang mengindikasikan adanya potensi peningkatan pembentukan awan hujan, khususnya di wilayah Indonesia bagian barat.

Sementara itu, kondisi suhu muka laut yang hangat di pesisir barat Sumatra, Perairan Selatan NTT, dan Papua, dan kondisi ENSO berada pada kategori netral, yang ditandai dengan nilai indeks Nino 3.4 sebesar -0.45 dan Southern Oscillation Index (SOI) sebesar +2.7, tidak signifikan terhadap peningkatan potensi hujan di wilayah Indonesia bagian timur.

Pada skala regional, aktifnya Gelombang Kelvin dan Gelombang Rossby Ekuator di wilayah Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai, Pulau Jawa, dan Bali juga berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Selain itu, dalam Analisis Bibit Siklon Tropis dan Siklon Tropis terbaru, BMKG menyebut ada dua bibit siklon tropis dan satu siklon tropis yang tengah aktif.

Siklon Tropis Bakung yang terbentuk pada 12 Desember saat ini berada di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung dan diperkirakan teurs bergerak ke arah timur-tenggara menjauhi wilayah Indonesia.

Meski demikian, siklon tropis ini berpotensi memberikan dampak hujan intensitas sedang hingga lebat di Bengkulu dan Lampung.

Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 93S saat ini berada di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur dengan peluang rendah untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.

Bibit siklon tropis ini berpotensi memicu hujan intensitas sedang hingga lebat di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat serta angin kencang di Jawa Timur dan Bali.

Kemudian, ada Bibit Siklon Tropis 95S yang baru lahir pada hari ini (15/12) dan berada di wilayah Laut Arafura barat Papua Selatan. Bibit siklon ini disebut berpotensi rendah menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.

Namun, 95S berpotensi memicu hujan intensitas sedang hingga lebat di Papua Selatan, serta hujan lebat hingga sangat lebat di Maluku Tenggara.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER