Temu Nasional Literasi Digital, Komdigi Sorot Penyalahgunaan AI

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2025 17:42 WIB
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto menyoroti masalah penyalahgunaan AI di acara Temu Nasional Pegiat Literasi Digital yang digelar di Jakarta, Selasa (16/12). (Foto: CNN Indonesia/Loamy N)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar Temu Nasional Pegiat Literasi Digital yang melibatkan platform teknologi global, lokal, hingga komunitas relawan teknologi pada 16-17 Desember di Jakarta.

Beberapa poin yang jadi fokus gelaran ini adalah perlindungan untuk kelompok rentan hingga literasi terkait penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI).

"Dari pertemuan ini dan besok, mudah-mudahan akan dihasilkan arah dan strategi ke depan untuk, yang pertama, bagaimana kita melindungi kelompok orang rentan. Ini sebagai prioritas utama kami," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam acara tersebut, Jakarta, Selasa (16/12).

"Jadi siapa saja mereka? Ada anak-anak, remaja, bahkan juga lansia, atau saudara-saudara kita yang penyandang disabilitas, ataupun bahkan mereka yang tingkat literasinya masih rendah. Agar mereka tidak terkena berbagai dampak negatif, seperti scam, yang mungkin bisa mempengaruhi kehidupan mereka," tambahnya.

Selain perlindungan kelompok rentan, acara ini juga diharapkan bisa membantu menekan dampak kurang baik dari kemajuan teknologi, salah satunya AI.

Boni mengatakan kemajuan AI salah satunya bermanfaat untuk membuat konten. Namun, tak hanya konten positif yang dibuat, tetapi juga konten-konten negatif, bahkan banyak yang mengandung misinformasi.

Kemudian, pertemuan ini diharapkan bisa berdampak positif bagi ekonomi, khususnya UMKM, korporasi, atau mereka yang tengah membuat startup.

Menurut Boni, acara ini bisa menjadi ruang untuk berbagi pengalaman yang kemudian bisa diterapkan di platform mereka masing-masing.

"Kita berkumpul bersama untuk mendefinisikan kembali, apa dan kemana arah strategi literasi digital ke depannya," tuturnya.

Lebih lanjut, Boni mengatakan teknologi digital hadir sebagai solusi di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, layanan publik, hingga menggerakkan ekonomi masyarakat.

Namun, adopsi teknologi juga menyimpan bayang-bayang penyalahgunaan seperti peredaran informasi yang tidak benar atau hoaks hingga kejahatan siber siber.

Dalam hal ini, literasi digital dinilai sangat penting agar masyarakat tidak menjadi korban dari praktik-praktik semacam itu.

Menurut Boni, literasi digital bukan hanya soal sekadar kemampuan teknis, tetapi pemahaman soal etika, ketangguhan psikososial, hingga kemampuan beradaptasi terhadap perubahan teknologi yang sangat cepat.

(lom/dmi)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK