Teluk Saleh Terindikasi Jadi Tempat 'Bersalin' Hiu Paus, Ini Temuannya

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2025 20:00 WIB
Peneliti menemukan bayi hiu paus di Teluk Saleh, NTB, menandakan lokasi melahirkan baru. Temuan ini penting untuk riset hiu paus global dan ekosistem laut.
Peneliti menemukan bayi hiu paus yang baru lahir di Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB). Temuan ini mengindikasikan wilayah tersebut sebagai habitat melahirkan dan pengasuhan anak paus, lokasi yang selama ini masih menjadi misteri. (Foto: Arsip Konservasi Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Peneliti menemukan bayi hiu paus yang baru lahir di Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB). Temuan ini mengindikasikan wilayah tersebut sebagai habitat melahirkan dan pengasuhan anak paus, lokasi yang selama ini masih menjadi misteri.

Bayi hiu paus yang pertama kali dilihat oleh para nelayan ini berukuran sekitar 135-145 sentimeter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan yang baru diumumkan di jurnal Diversity tersebut membuka peluang terungkapnya salah satu misteri terbesar dalam biologi laut mengenai lokasi hiu paus melahirkan.

"Secara ilmiah, ini adalah sinyal yang sangat kuat dan mengindikasikan bahwa Teluk Saleh kemungkinan besar memiliki fungsi ekologis sebagai area melahirkan dan pengasuhan anakan hiu paus," ujar Mochamad Iqbal Herwata Putra, Focal Species Conservation Senior Manager Konservasi Indonesia dalam keterangannya, Selasa (16/12).

"Jika nantinya terbukti sebagai lokasi melahirkan, maka Teluk Saleh akan menjadi lokasi pertama di dunia yang pernah teridentifikasi secara pasti," tambahnya.

Hiu paus yang memiliki nama latin Rhincodon typus adalah ikan terbesar di dunia. Fase paling awal dari mamalia ini masih menjadi misteri dan hampir sepenuhnya tidak pernah teramati.

Hingga saat ini, belum ada satu pun lokasi melahirkan atau pupping ground hiu paus yang terkonfirmasi secara ilmiah di dunia.

Dalam lebih dari satu abad penelitian, catatan kemunculan bayi hiu paus berukuran di bawah 1,5 meter secara global baru hanya tercatat sebanyak 33 kali.

Sebagian besar di antaranya merupakan hasil observasi singkat, tanpa dokumentasi visual yang memadai, dan tidak terjadi secara berulang di satu lokasi.

Di Teluk Saleh, kemunculan bayi paus terpantau berulang kali. Pada Agustus hingga September 2024, nelayan lokal melaporkan melihat sedikitnya lima kali kemunculan hiu paus kecil berukuran 1,2-1,5 meter di sekitar bagan.

Salah satu individu bahkan sempat terjaring tanpa sengaja sebelum dilepaskan kembali ke laut. Dalam kejadian tersebut, bayi hiu paus sempat berada di dalam boks styrofoam berisi air laut, yang memungkinkan nelayan melakukan estimasi ukuran tubuh secara presisi menggunakan analisis visual berbasis objek pembanding.

Dengan dimensi boks 120x42x32 sentimeter, panjang total hiu paus itu diperkirakan sekitar 135-145 sentimeter.

Berdasarkan kurva pertumbuhan dari studi Chang et al. (1997) yang mendokumentasikan pertumbuhan neonatal hiu paus dari 60 sentimeter menjadi hampir 140 sentimeter dalam waktu sekitar 120 hari, ukuran bayi baru lahir hiu paus Teluk Saleh ini mengindikasikan usia sekitar empat bulan.

Artinya, bayi hiu paus tersebut masih berada pada fase kehidupan yang sangat dini dan sangat jarang berhasil teramati di alam bebas.

Lead Conservation Scientist di Elasmobranch Institute Indonesia Edy Setyawan menilai temuan ini sebagai kemajuan yang sangat signifikan dalam riset hiu paus global.

"Catatan bayi hiu paus sangat langka di seluruh dunia, dan setiap pengamatan baru memperkuat basis data global. Temuan ini memberikan wawasan krusial tentang di mana dan bagaimana hiu paus memulai kehidupannya," tutur Edy.

Kawasan Konservasi Perairan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER