Berlomba dengan China, AS Kirim Astronaut Kembali ke Bulan pada 2028

CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2025 14:45 WIB
Presiden Trump berencana mengirim astronaut AS ke Bulan pada 2028 untuk bersaing dengan China. Kebijakan ini menekankan keamanan luar angkasa NASA.
Presiden Trump berencana mengirim astronaut AS ke Bulan pada 2028 untuk bersaing dengan China. Kebijakan ini menekankan keamanan luar angkasa NASA. (Foto: Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berambisi mengirim astronaut asal AS kembali ke Bulan pada 2028 mendatang. Ini merupakan langkah persaingan menghadapi China dalam perlombaan antariksa antara kedua negara.

Dalam perintah eksekutif yang baru ditandatangani itu, Trump menetapkan tujuan Amerika Serikat untuk mendaratkan manusia ke Bulan pada tahun 2028 dan melindungi ruang angkasa dari ancaman senjata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah ini menandai kebijakan ruang angkasa besar pertama dalam masa jabatan keduanya. Perintah tersebut dikeluarkan hanya beberapa jam setelah miliarder astronaut swasta dan mantan pelanggan SpaceX, Jared Isaacman, dilantik sebagai administrator ke-15 NASA.

Melansir Reuters pada Jumat (19/12), perintah tersebut juga merestrukturisasi koordinasi kebijakan luar angkasa nasional di bawah penasihat sains utama Trump, Michael Kratsios.

Berjudul "ENSURING AMERICAN SPACE SUPERIORITY," perintah eksekutif tersebut menginstruksikan Departemen Pertahanan dan badan intelijen AS untuk mengembangkan strategi keamanan luar angkasa, menekankan pentingnya efisiensi di kalangan kontraktor swasta, dan meminta demonstrasi teknologi pertahanan rudal sebagai bagian dari program Golden Dome Trump.

Tujuan mendaratkan manusia di Bulan pada akhir masa jabatan keduanya pada 2028 mirip dengan arahan Trump pada masa jabatan pertamanya untuk kembali ke Bulan pada 2024.

Arahan tersebut menempatkan Bulan di pusat kebijakan eksplorasi antariksa AS, tetapi banyak pihak di industri tersebut menganggap tenggat waktu tersebut tidak realistis.

Penundaan pengembangan dan pengujian sistem peluncuran antariksa NASA (Space Launch System) dan Starship milik SpaceX secara bertahap menunda tanggal pendaratan target.

Tujuan NASA semula adalah tahun 2028 di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama.

Pangkalan Lunar Tahun 2030

Pendaratan Bulan oleh astronaut pada tahun 2028 akan menjadi yang pertama dari banyak misi yang direncanakan NASA dalam program Artemis. Misi ini bertujuan membangun kehadiran jangka panjang di permukaan Bulan.

Amerika Serikat bersaing dengan China, yang berencana mendaratkan awak di Bulan pada tahun 2030.

Pada Kamis (18/12), perintah tersebut menuntut "pembentukan elemen awal pos Bulan permanen pada tahun 2030," yang memperkuat tujuan NASA untuk mengembangkan pangkalan jangka panjang dengan sumber daya nuklir.

Pada awal masa jabatan keduanya, Trump berulang kali membahas misi ke Mars. Elon Musk, donatur besar yang memprioritaskan pengiriman manusia ke Mars untuk perusahaannya SpaceX, bertindak sebagai penasihat dekat dan pengawas efisiensi pemerintah yang berkuasa pada masa itu.

Namun, anggota Kongres secara perlahan kembali fokus pada Bulan sebagai tujuan. Mereka menekan calon direktur NASA saat itu, Isaacman, untuk melanjutkan program Bulan NASA, yang telah menerima dana miliaran dollar.

Dalam upaya efisiensi pemerintah yang dipimpin Musk, Gedung Putih memangkas tenaga kerja NASA sebesar 20 persen dan berusaha memotong anggaran NASA tahun 2026 sekitar 25 persen dari anggaran biasa sebesar US$25 miliar (sekitarRp415 triliun hingga Rp418 triliun).

Hal ini akan mengancam puluhan program ilmu antariksa yang dianggap prioritas oleh para ilmuwan dan beberapa pejabat.

Ia percaya bahwa badan antariksa tersebut harus menargetkan baik Bulan maupun Mars secara bersamaan, sambil memprioritaskan kembalinya ke Bulan untuk mengalahkan China.

Target pendaratan di Bulan pada tahun 2028 sangat bergantung pada kemajuan pengembangan pendarat raksasa Starship milik SpaceX. Mantan pejabat sementara administrator NASA telah mengkritiknya karena bergerak terlalu lambat.

(wpj/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER