Implementasi Teknologi Hijau, Telkom Hemat Rp1 Triliun Lebih

CNN Indonesia
Jumat, 13 Mei 2016 15:14 WIB
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melanjutkan program pemadaman (Shutdown) Sentral Telepon Otomat (STO) yang ke-84 di Makassar.
irektur Network IT & Solution Telkom, Abdus Somad Arief (tengah), melakukan pemadaman (shutdown) STO Makassar sebagai rangkaian implementasi Green ICT di lingkungan Telkom, Rabu (11/05).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melanjutkan program pemadaman (Shutdown) Sentral Telepon Otomat (STO) yang ke-84 di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rabu (11/5) lalu. Pemadaman STO ini terbukti berdampak luar biasa pada efisiensi energi, beban listrik, dan lahan yang idle.

Pemadaman STO pada Triwulan I-2016 melibatkan 9 STO di Pulau Jawa. Pada April lalu dilakukan pemadaman 10 STO berkapasitas kecil di Sumatera, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara, serta Sulawesi. Rencananya pada tahun 2016 ini sebanyak 71 STO akan dipadamkan.

Direktur Network IT & Solution PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Abdus Somad Arief mengatakan, pemadaman STO adalah bagian dari rangkaian implementasi Green Information and Communications Technology (ICT) di lingkungan Telkom.

Abdus Somad Arief menjelaskan, pada tahun 2016 Telkom secara umum memiliki setidaknya 4 program untuk mensukseskan implementasi Green ICT, yaitu Pemadaman STO, Rehosting, Scrap Cable, dan penerapan Always-On Cloud.

“Keseluruhan aktivitas implementasi Green ICT Telkom memberikan benefit efisiensi konsumsi energi dan penghematan biaya secara signifikan mencapai triliunan rupiah,” ujar Abdus Somad.

Dikatakan Abdus Somad Arief, Program Shutdown STO adalah pemadaman sentral telekomunikasi yang merupakan lokasi beroperasinya kebanyakan perangkat sentral berbasis TDM (Time-Division Multiplexing). Rupanya Telkom melakukan penyesuaian terhadap perkembangan teknologi di dunia telekomunikasi selama beberapa dekade terakhir.

Pada era 1990-an layanan telephony mendominasi dunia telekomunikasi. Namun sejak 2010-an trend ini bergeser kepada layanan IP (Internet Protocol), di mana telephony sudah semakin menurun. Terkait perkembangan itu, kebutuhan akan STO pun menurun.

Masih terkait dengan pemadaman STO, Telkom juga melakukan program Rehosting. Ini adalah proses re-engineering/rekayasa terhadap komponen host sentral TDM di STO, melalui migrasi ataupun pemindahan host/induk. Setelah migrasi, induk itu pun dinonaktifkan atau dipadamkan.

Pada tahun lalu Telkom berhasil meraih efisiensi cukup signifikan dari program Rehosting dan Downgrade 15 host yang dilakukan pada Triwulan IV-2015.

Adapun Scrap Cable merupakan dampak dari pemindahan jaringan akses tembaga menjadi kabel serat optik maupun pemadaman sentral TDM. Akibat pemindahan jaringan tersebut maka terdapat residu kabel tembaga yang tidak tergunakan yang sering disebut sebagai scrap copper cable.

Program keempat wujud implementasi Green ICT Telkom 2016 adalah Always-On Cloud, yaitu layanan penyediaan resource/sumber daya yang disediakan melalui jaringan data ataupun Internet, di antaranya Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS). Konsep layanan yang disediakan adalah sistem yang selalu online setiap saat dan siap digunakan senantiasa selama 7x24 jam.

Abdus Somad Arief mengatakan pelaksanaan empat Program Green ICT tersebut, Telkom secara akumulatif telah sukses meraih cost leadership yang signifikan di tahun 2015, yakni sebesar Rp 766 miliar. Sementara di tahun 2016, hingga bulan April saja Telkom telah meraih cost leadership sebesar Rp 319,22 miliar.

“Angka itu diproyeksikan mampu mencapai Rp 1,018 triliun hingga penghujung tahun 2016 dengan asumsi seluruh program akan terlaksana tepat waktu dan seluruh target tercapai sesuai rencana,” katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER