Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, situasi pandemi membuat pemerintah dihadapkan pada pilihan yang sulit, mendahulukan kepentingan ekonomi atau kesehatan.
Bidang ekonomi dan kesehatan sama-sama penting karena menyangkut jiwa manusia. Pemerintah harus sigap menanggapi setiap perubahan yang terjadi dan menyesuaikannya dengan suatu kebijakan. Ini terlihat pada perumusan APBN 2020 yang berkali kali mengalami penyesuaian dan harus mengalami defisit anggaran hingga 6,4 persen terhadap PDB.
Menteri Keuangan mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi pelajaran berharga bagi pemerintahan saat ini dan selanjutnya dalam menentukan kebijakan yang responsif di masa mendatang.