Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Anggaran Penerimaan Dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp500,5 triliun hingga 31 Agustus 2020. Sementara itu, proyeksi perekonomian Indonesia pada tahun 2020 masih akan terkontraksi dan bertumbuh negatif. Berdasarkan data APBN kita September, pos pendapatan negara mengalami pertumbuhan negatif sebesar 13,1 persen dibandingkan realisasi tahun lalu. Meski begitu, sektor manufaktur Indonesia tumbuh membaik di level 50,8 yang menunjukkan telah adanya ekspansi. Kementerian Keuangan Republik Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik pada tahun 2021 sebesar 4,5 persen hingga 5,5 persen. Berikut pernyatan Menteri Keuangan Sri Mulyani