Ikatan Dokter Indonesia (IDI), prihatin dengan kemunculan vaksin nusantara, yang bisa mengganggu program vaksinasi yang sedang dijalankan pemerintah.
IDI menilai, vaksin seharusnya telah melalui berbagai uji klinis, dan tahapan ilmiah yang transparan dan diketahui publik, dan diakui oleh otoritas yang berwenang.
Ketua umum pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih berpendapat, pengembangan vaksin nusantara seharusnya dilakukan secara terbuka, sejak dari penelitian pertama, uji klinis tiga fase, hingga dilaporkan kepada WHO.