VIDEO: Deklarasi Rawamangun, UNJ Kawal Demokrasi Untuk Pemilu Bersih

Civitas akademika Universitas Negeri Jakarta Selasa sore menyatakan sikap keprihatinan tentang kondisi demokrasi dan sosial jelang Pemilu 2024.

Guru besar, dosen, mahasiswa dan alumni menyatakan fenomena kontestasi politik saat ini dapat menodai etika, moral, dan hukum yang berpotensi mencederai demokrasi dan konstitusi.

Bertempat di Plaza Rektorat segenap civitas akademika Universitas Negeri Jakarta membacakan Deklarasi Rawamangun yang terdiri dari 10 butir pernyataan sikap. Butir deklarasi tersebut dibacakan bergantian oleh seluruh perwakilan yang hadir.

Dalam pembacaan Deklarasi Rawamangun tersebut dosen sosiologi UNJ, Ubedilah Badrun mengungkap berbagai kasus muncul di penghujung pemerintahan Jokowi antara lain, kasus rempang,kasus mantan Ketua MK Anwar Usman, aliran dana kampanye dari tambang ilegal, serta sanksi peringatan keras DKPP kepada Ketua KPU dalam pendaftaran cawapres yang dinilai dapat mencederai proses demokrasi dan meningkatkan kerawanan sosial jelang pemilu.

Deklarasi Rawamangun tersebut berisi antara lain mendesak pemerintah pusat dan aparat penegak hukum daerah termasuk TNI Polri untuk bersikap netral dalam pemilu. Mendesak semua penyelenggara pemilu untuk bekerja dengan penuh kewaspadaan, profesional dan bertanggungjawab agar tidak terjadi korban jiwa petugas KPPS seperti pada pemilu 2019 lalu.