Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap APBN Indonesia masih surplus Rp75,7 triliun per April 2024.
Pendapatan negara tercatat 924,9 trilyun rupiah per April 2024/ atau sekitar 33 persen dari target.
Dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Sri Mulyani menyebut keseimbangan primer, atau selisih dari total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang, masih sangat besar yakni 237,1 triliun.
Faktor geopolitik juga disebut Menkeu sangat mempengaruhi pelaksanaan APBN Indonesia, mulai dari eskalasi perang di Gaza, pertemuan Presiden Xi Jin Ping dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken hingga pertemuan G7 dan Bank Sentral.
Pendapatan Rp924,9 trilyun ini terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp719,9 trilyun dan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP sebesar Rp203,3 triliun.