Jakarta, CNN Indonesia -- Reza Priyambada, Head of Research NH Korindo Securities Indonesia menyebut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) layaknya roket kehilangan daya dorong akibat mulai maraknya aksi profit taking. Reza memperkirakan pada perdagangan Senin (31/8), IHSG akan berada pada rentang
support 4415-4430 dan resisten 4485-4515.
“Penguatan yang terjadi kian berkurang dengan mulai adanya aksi
profit taking sehingga penguatan IHSG tidak sekencang sehari sebelumnya meski laju IHSG masih di sekitar area
oversold,” ujar Reza dikutip melalui riset, Senin (31/8).
Ia menyebut masih terdapat utang
gap bawah 4237-4295 yang perlu diwaspadai agar laju IHSG tidak berbalik turun pada perdagangan hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Semoga aksi
profit taking tidak terlalu masif untuk menutup utang
gap tersebut. Tetap cermati sentimen yang akan muncul,” jelasnya.
Sementara itu, laju rupiah pada penutupan perdagangan pekan lalu tercatat mampu berbalik menguat seiring ekspektasi pelaku pasar terhadap laju dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung tertahan sejalan dengan belum akan dinaikannya Fed rate pada September.
“Meski dari dalam negeri belum banyak sentimen positif namun, pelemahan rupiah yang sudah sangat dalam dan laju dolar yang sudah terlampau tinggi terhadap rupiah membuat pelaku pasar mencoba melepas dolar. Di sisi lain, antisipasi dan harapan akan membaiknya data-data ekonomi dalam negeri yang akan dirilis pekan depan membuat rupiah dapat menguat,” katanya.
Reza berharap kembali menguatnya rupiah dapat terwujud selama tidak dimanfaatkan untuk
profit taking. Ia memperkirakan laju rupiah berada di atas target resisten Rp 14.100.