Jakarta, CNN Indonesia -- Pepatah mengatakan, keberagaman ibarat bumbu kehidupan. Sebuah penemuan provokatif para ilmuwan di Ohio menunjukkan bahwa pepatah tersebut juga berlaku dalam kehidupan seks dan reproduksi manusia.
Para ilmuwan The College of Wooster meneliti 21 laki-laki menggunakan bantuan video porno. Mereka menemukan, laki-laki berejakulasi lebih cepat dan menghasilkan sperma yang lebih banyak dan berkualitas tinggi ketika melakukan masturbasi dengan stimulus perempuan baru.
Dengan kata lain, mereka benar-benar terangsang dengan perempuan seksi yang tidak pernah mereka temui sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ilmuwan menekankan bahwa temuan ini tidak mengindikasikan bahwa laki-laki terprogram untuk menipu pacar atau istri mereka. Namun menekankan bahwa laki-laki berevolusi sedemikian rupa sehingga lebih mudah buat mereka untuk berhubungan seks dengan perempuan lain tanpa sepengetahuan pasangan resmi mereka.
Dikutip dari laman Huffington Post, Laura K. Sirot , peneliti sekaligus asisten profesor biologi di perguruan tinggi tersebut, mengatakan, “Studi kami tidak menyarankan apa-apa tentang apakah monogami disukai atau tidak disukai oleh seleksi alam.”
“Namun, hasil penelitian ini, dan penelitian lain tentang ejakulasi diferensial manusia, menunjukkan bahwa pasangan lain (atau sebelum menikah) mungkin terjadi di masa lalu evolusi manusia.”
Selain memberikan wawasan tentang evolusi biologi manusia, temuan ini juga mendeteksi pengobatan infertilitas yang lebih baik untuk laki-laki.
Ketika laki-laki menemui dokter untuk masalah kesuburan, mereka biasanya memberikan sampel air mani yang dikumpulkan saat bermasturbasi ketika menonton film porno.
“Karena film porno menampilkan perempuan baru, ejakulasi yang diproduksi di klinik kesuburan mungkin memiliki kualitas yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, masalah kesuburan yang potensial di kamar sulit untuk ditemukan,” kata Paul N. Joseph, salah seorang peneliti yang terlibat.
Dengan kata lain, temuan yang dipublikasikan dalam jurnal
Evolutionary Psychological Science, Juni 2015 lalu tersebut, dapat membantu perempuan dari prosedur pemeriksaan yang invasif untuk menemukan masalah kesuburan yang benar-benar dialami oleh pasangan mereka.
Para peneliti menganalisis sampel semen dari 21 laki-laki heteroseksual yang melakukan masturbasi ketika menonton tujuh film serial
Intimate Passion. Selama 15 hari mereka menonton film yang menampilan adegan seksual secara eksplisit tersebut.
Enam film pertama menampilkan aktris dan aktor yang sama. Film ketujuh menampilkan aktor yang sama tetapi dengan aktris berbeda.
Para peserta diminta untuk tidak mengonsumsi alkohol dan tidak melakukan aktivitas seksual dalam 48 jam menuju setiap sesi masturbasi. Lalu apa hasilnya? Para peneliti mengamati adanya peningkatan tajam, baik dalam volume ejakulasi dan jumlah pergerakan sperma para peserta setelah mereka menonton film ketujuh.
“Ada kemungkinan, dengan secara kebetulan, aktris atau adegan yang dipilih secara acak untuk percobaan baru kepada setiap peserta lebih membangkitkan gairah para laki-laki,” kata Sirot.
(win/mer)