Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu belakangan komik
X-Men Gold #1 yang menyertakan karya Ardian Syaf ramai diperbincangkan. Itu dipicu dengan adanya keterkaitan pada aksi protes 212 dan Surat Al-Maidah Ayat 51 lewat angka 'QS 5:51' dan '212' di beberapa halaman komik yang dirilis 5 April lalu itu.
Ardian Syaf sendiri merupakan komikus asal Indonesia yang telah menjangkau industri komik internasional. Mengutip situsnya, dia memulai kariernya pada 2007 dengan bekerja untuk penerbit Amerika Serikat, Dabel Brothers. Kini, dia berada di bawah payung dua perusahaan komik ternama, DC Comics dan Marvel.
Diketahui, sebelum melangkah ke dua perusahaan itu, Ardian menjajaki proyek pertamanya bersama Dabel Brothers lewat komik
Dresden Files. Setelahnya, dia berjumpa dengan penulis naskah asal Irlandia, Catie, yang juga dari Dabel Brothes dan mulai mendapat kesepakatan untuk mengerjakan proyek dari Marvel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama Marvel pria kelahiran Tulungagung Jawa Timur itu mengawali keterlibatannya lewat komik
Nightcrawler,
Captain Britain dan
MI-13. Ardian pun mendapat kesempatan besar lain dengan dikontrak secara eksklusif oleh penerbit DC Comics pada 2009.
 X-Men Gold #1, karya Ardian Syaf yang menuai kontroversi. (Foto: Courtesy marvel.com) |
Bersama DC Comics, dia mendapat proyek untuk mengerjakan komik seperti
JLA,
Batman Blackest Night,
Superman/Batman,
Green Lantern Corps,
Birds of Prey,
Batgirl dan lainnya.
Sebelum kontroversi ini timbul, diketahui selama hampir 10 tahun terakhir Ardian telah terlibat baik sebagai komikus,
penciller,
inker, serta
colorist pada lebih dari 50 judul komik untuk DC Comics dan Marvel.
Ardian pun pernah menghebohkan pembaca komik Indonesia karena menyisipkan gambar Presiden Jokowi di komik
Batgirl #1. Dia menampilkan baliho kampanye Jokowi-Ahok saat Pilkada DKI lalu, serta latar belakang kota Jakarta.
Hanya saja, setelah kontroversi itu mengemuka dan menjadi sorotan dunia tampaknya jalan Ardian untuk menapakkan kariernya akan terhambat.
Beberapa waktu lalu, pihak Marvel telah memberikan pernyataan akan mengambil langkah disiplin akan kasus ini. Meski demikian, belum ada rincian lebih lanjut soal langkah yang akan diambil apakah memutuskan kontrak atau hanya memberinya sanksi.